Mohon tunggu...
Rekha Dyta Amelia
Rekha Dyta Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Baru Biru

6 Juni 2024   15:21 Diperbarui: 6 Juni 2024   15:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Astaghfirullah, serius Bang? Biru gak pernah sampe satu jam lebih gini loh Bang belom sampe ke rumah Aku. Ditelepon juga dari tadi gak bisa Bang," Mia yang berada di seberang sana mulai panik.

"Iya Mi Abang serius, gini deh kamu tenang dulu ya. Abang yang bakal coba telepon okay? Abang tutup, Assalamu'alaikum."

Tanpa menunggu balasan dari Mia, Hasan buru-buru ingin menelepon sang Adik, tapi baru ingin menekan kontaknya, Hasan sudah ditelepon kembali, bukan dari Mia, tapi dari sang Ayah. Setelah itu Hasan segera pergi ke tempat yang diberitahu oleh Ayahnya.

***

Pagi ini disinilah Hasan berada, disebuah tempat lahan sederhana yang menjadi alasan kedukaan banyak orang. Ada sebuah doa yang mengalir, ada lontaran kata-kata yang diiringi air mata, dan ada bunga yang ditebarkan di atas tanah. Tempat ini hanya diisi dengan banyak duka dan tangis tulus dari para manusia yang merasakan sebuah kehilangan abadi.

Hasan tak sendiri ia disini bersama Mia yang sedari tadi air matanya tak bisa berhenti turun, kedua orang tuanya sudah pulang lebih dulu karena sang Bunda tak sanggup untuk berlama-lama disini. Sebenarnya Hasan pun iya, tapi ia masih ingin sedikit lebih lama disini, menemani sang adik yang sudah pindah ke rumah barunya setelah kecelakaan tadi malam. Sang Ayah mengabarkan jika Albiru sedang koma dirumah sakit karena luka dalam di kepalanya.

"Sekarang Biru udah gak ngerasain sakit, Abang ikhlas. Nanti Abang akan selalu kunjungi rumah barunya Biru kok, Abang janji." Hasan berujar lirih sambil mengusap nisan sederhana Sang Adik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun