Mohon tunggu...
rekha dwi
rekha dwi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Mahasiswa Pasca Pandemi Menuju Era Society 5.0 Berkembang atau Tumbang?

22 September 2023   10:14 Diperbarui: 22 September 2023   10:19 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.lenteradigital.com/wp-content/uploads/2021/02/Society-5.0-700x400.jpg

Pandemi COVID-19 telah banyak mengguncang berbagai aspek kehidupan secara mendalam, salah satunya adalah aspek pendidikan. Banyak mahasiswa yang harus tumbang, tetapi tidak sedikit pula yang justru malah berkembang. Universitas dan mahasiswa di seluruh dunia dituntut harus bisa bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Rintangan demi rintangan harus dilewati, mulai dari pembelajaran jarak jauh, sinyal, isolasi sosial, ketidakpastian akan masa depan, bahkan hingga ekonomi

Kendala ekonomi tentu merupakan salah satu pertimbangan yang cukup krusial, mengingat PHK secara massal juga terjadi kala pandemi. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah setempat demi menanggulangi kendala ekonomi yang ada. Dikutip dari kompas.com bahkan pemerintah harus keluar uang sampai puluhan triliun rupiah.

"Kalau Rp 65 triliun dukungan rumah tangga tadi bisa mencakup 103 juta individu Indonesia yang mendapat bansos, atau sekitar 29,1 juta keluarga, ini mencakup hampir di atas 40 persen terbawah penduduk Indonesia,"ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dalam komisi XI DPR RI, Kamis (30/4/2020)

https://news.ddtc.co.id/rapat-kerja-dengan-komisi-xi-dpr-sri-mulyani-bahas-isu-terkini-46761
https://news.ddtc.co.id/rapat-kerja-dengan-komisi-xi-dpr-sri-mulyani-bahas-isu-terkini-46761

Meski demikian, pandemi ini ternyata juga memberi sejumlah dampak positif bagi masyarakat setempat karena secara tidak langsung pandemi ini juga mempercepat transformasi pendidikan menuju era society 5.0 yang lebih maju karena memang tidak dapat dipungkiri pandemi ini telah mempercepat penggunaan teknologi di bidang pendidikan.

Pendidikan Di Era Pandemi

Sebelum pandemi, pendidikan tinggi telah mengalami beberapa transformasi dengan adopsi teknologi dalam proses pembelajaran. Bahkan metode pembelajaran jarak jauh sebenarnya sudah ada jauh sebelum pandemi itu tiba. Namun, pandemi ini memaksa perguruan tinggi di seluruh dunia untuk beralih sepenuhnya ke pembelajaran jarak jauh. Mahasiswa yang sebelumnya terbiasa dengan lingkungan kelas fisik harus beradaptasi dengan teknologi dan mandiri dalam pembelajaran mereka.

Pembelajaran online memberikan pengaruh yang cukup signifikan kepada banyak mahasiswa yang sebelumnya harus merantau hingga keluar pulau, jauh dari keluarga kini mereka tetap bisa melanjutkan studi di rumah dan tetap dekat dengan keluarga. Ini adalah salah satu dampak positif dari society 5.0, yaitu menggabungkan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas. Mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran dari kampus di manapun mereka berada tanpa harus berpindah tempat.

14ecfa8d-40c4-4139-bbb5-7c2f81f92b29-650d047d856e0a450a63cbd2.jpg
14ecfa8d-40c4-4139-bbb5-7c2f81f92b29-650d047d856e0a450a63cbd2.jpg

Tantangan dan Peluang

Tidak dapat dipungkiri bahwa memang pandemi COVID-19 telah banyak membawa perubahan bagi kehidupan mahasiswa. Dari sekian banyaknya tantangan yang ada, apakah kira-kira masih ada segelintir peluang atau harapan bagi mahasiswa untuk bisa bertahan dan berkembang melewati ini semua? Tentu saja ada. Bagaimana? Jawabannya adalah dengan mempertimbangkan aspek Society 5.0. Bagi sebagian mahasiswa, pandemi justru malah menjadi angin segar bagi mereka karena mereka bisa menjadi lebih fleksibel, sehingga sangat memudahkan mereka dalam mengatur waktu yang ada. Dan kita semua tentu tahu seberapa pentingnya waktu itu sendiri. Dengan adanya privilege berupa waktu, sangat memungkinkan bagi mereka untuk bisa bekerja dan mengikuti kelas hanya dari rumah. Tangannya bekerja sedangkan telinganya aktif mendengarkan materi dari kelas. Mereka bisa menghemat lebih banyak waktu yang seharusnya mereka gunakan selama perjalanan menuju ke kampus atau ke tempat kerja karena mereka bisa work from home atau bekerja dari rumah. Mahasiswa harus pintar-pintar dalam memutar otak dan memanfaatkan peluang yang ada di depan mata.

Selain dengan adanya peluang berupa fleksibilitas, mahasiswa juga mendapat peluang lain berupa uang karena mereka bisa menghemat sebagian uangnya yang akan digunakan untuk membeli bensin sebagai sarana transportasi menuju ke kampus. Ditambah lagi dengan adanya potongan biaya SPP karena mereka tidak lagi harus mendapatkan fasilitas penuh dari pihak kampus, sehingga mereka bisa lebih banyak menghemat uang yang mereka punya.

Mereka diharapkan paham betul akan peluang ini. Mereka harus pandai-pandai dalam mengelola uang yang mereka punya, mereka harus paham betul akan keuangan. Mereka harus paham betul bahwa sebanyak apapun uang yang mereka punya, nilainya akan terus menurun kalau tidak diputar kembali, sehingga mereka bisa tetap tenang ketika terjadi inflasi. Dengan adanya Society 5.0, mahasiswa diharapkan lebih mudah mendapatkan akses informasi dengan adanya kemajuan teknologi. Dengan adanya Society 5.0, diharapkan para mahasiswa bisa lebih melek akan keuangan.

Dikutip dari wartaekonomi.co.id data tahun 2022, dari 270 juta hanya sekitar 2% atau sekitar 5,4 juta dari masyarakat kita yang benar benar melek akan investasi saham pasar modal. Dengan jumlah persentase sekecil itu, Nicholas merasa heran saat ini masih sedikit orang di Indonesia yang melek investasi saham pasar modal. Sebab, bagi Nicholas, saham pasar modal merupakan harta karun tersembunyi di tengah ketidakjelasan ekonomi seperti yang terjadi pada pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Kalau kalian masuk sebagai investor, aset kalian bisa kerja keras ketika kalian tidur," ujarnya.

anyconv-com-pengertian-saham-650d052708a8b558f77ea2a3.jpg
anyconv-com-pengertian-saham-650d052708a8b558f77ea2a3.jpg

Investasi tidak hanya berupa saham, tetapi juga bisa berupa sistem sharing profit atau sistem bagi hasil, tak perlu merogoh kantong dalam-dalam hanya dengan bermodalkan uang puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah, mereka sudah bisa menanam modal di suatu perusahaan dan mereka akan mendapatkan profit tiap bulannya hingga perusahaannya tutup atau modal yang mereka punya ditarik. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi mereka kalau uangnya tidak ada, karena untuk berinvestasi tidaklah semahal yang mereka kira. Dengan adanya Society 5.0, mereka harus pandai-pandai dalam memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Munculnya aplikasi online seperti bibit dan sejenisnya harus mereka manfaatkan sebaik mungkin karena ini demi kebaikan mereka sendiri, bukan demi kebaikan orang lain. Ini adalah salah satu cara bagi mereka untuk bisa terus bertahan dan berkembang di era gempuran ketidakpastian akan masa depan kala pandemi.

Mahasiswa diharapkan bisa memutar otak. Mereka harus bisa berpikir secara realistis. Mereka harus berpikir kalau mereka mau berinvestasi harus dikemanakan uang yang mereka punya. Mereka harus paham betul bahwa tidak mungkin mereka menaruh uangnya di perusahaan travel karena ketika masa pandemi seperti ini, banyak perusahaan atau agency travel yang harus gulung tikar. Walau memang tidak dapat dipungkiri industri travel cukup menjanjikan, mengingat anak muda jaman sekarang jauh lebih suka healing daripada bekerja. Mereka jauh lebih suka dengan sesuatu yang sifatnya hiburan daripada sesuatu yang sifatnya pengembangan diri. Menaruh modal di industri kesehatan jauh lebih menjanjikan untuk saat seperti sekarang ini. Mulai dari masker kesehatan hingga hand sanitizer  karena dengan adanya pandemi COVID-19 lahirlah kebijakan wajib menggunakan masker dan hand sanitizer, yang mana tiap kali kita ingin keluar rumah kita harus memakai masker dan menyemprotkan hand sanitizer di tangan kita sebelum dan sesudah beraktivitas.

Dikutip dari liputan6.com, produsen masker meningkat hingga 700 Persen dan hand sanitizer meningkat hingga 955 Persen selama pandemi COVID-19. Menurut data Kementerian Kesehatan, terlihat peningkatan signifikan jumlah produsen alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan termometer dari awal kasus COVID-19 sekitar Februari 2020 sampai dengan tanggal 21 September 2020.

Kami mengharapkan dengan peningkatan jumlah produsen ini akan mampu mendukung ketersediaan masker, APD (gown), surgeon's gloves, ventilator, thermometer IR, transport culture medium, dacron swab, rapid test COVID-19 dan hand sanitizer di dalam negeri," ucap Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Engko Sosialine Magdalene.

5f79b39925b4d-650d05684addee6c095a7752.jpg
5f79b39925b4d-650d05684addee6c095a7752.jpg

Dikutip dari buku berjudul "Mimpi Sejuta Dolar" karya Alberthiene Endah

"Jangan pernah menganggap sebuah tantangan adalah sebuah hambatan, tetapi sebuah peluang."

Dengan kondisi tertentu, pasti akan ada sebuah industri yang melesat dengan sangat tajam dan begitu sebaliknya, pasti akan ada sebuah industri yang akan merosot tajam. Siklus yang sama akan terus terjadi di setiap saat. Dan mereka harus paham betul akan hal ini. Peluang sudah ada di depan mata. Dengan menggunakan konsep Society 5.0, mahasiswa harus pandai-pandai dalam melihat peluang yang ada karena kesempatan yang sama tidak akan datang dua kali.

Menghadapi Era Society 5.0

Seiring dengan perkembangan teknologi, mahasiswa dituntut untuk harus bisa beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Mereka harus turut andil dalam memajukan kesejahteraan bersama. Ini adalah salah satu konsep utama dalam Society 5.0, yaitu menggunakan teknologi untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Peningkatan SDM adalah kunci utama dalam keberhasilan Society 5.0

Ketika pandemi berakhir, mahasiswa akan menghadapi pilihan penting. Mereka dapat menggunakan keterampilan di bidang teknologi dan pengetahuan yang mereka dapat selama masih duduk di bangku kuliah untuk membantu membangun masyarakat yang jauh lebih baik. Society 5.0 memberi banyak peluang bagi para mahasiswa untuk berinovasi, berkolaborasi, dan menciptakan solusi bersama untuk tantangan sosial yang ada.

legit-10-feb-650d0582856e0a03e91a1d42.jpg
legit-10-feb-650d0582856e0a03e91a1d42.jpg

 Kesimpulan

Transformasi mahasiswa pasca pandemi menuju era Society 5.0 merupakan perjalanan yang penuh dengan peluang dan tantangan. Pandemi COVID-19 telah membawa begitu banyak perubahan yang ada. Banyak dari mahasiswa yang harus tumbang, tetapi tidak sedikit pula yang berkembang. Pandemi COVID-19 bisa diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Keputusan yang diambil bisa saja menguntungkan, tetapi bisa juga merugikan. Tergantung seberapa bijak kita dalam mengambil keputusan untuk jangka panjang. Apabila mahasiswa tidak bisa jeli dalam melihat peluang yang ada di depan mata, maka mereka pasti tertinggal jauh dibelakang, sebaliknya, mahasiswa yang dapat melihat dengan jeli peluang yang ada akan melesat dengan sangat tajam. Meskipun ada banyak tantangan di depan mata, tidak sepatutnya seorang mahasiswa menganggap hal ini sebagai sebuah hambatan, tetapi sebaliknya, mereka diharapkan untuk melihat hal ini sebagai sebuah peluang. Dengan adanya Society 5.0 diharapkan para mahasiswa tidak mudah untuk menyerah dan patah semangat, sebaliknya, mereka harus terus maju, bergerak, dan berkembang demi masa depan yang jauh lebih cerah. Inilah saatnya bagi mahasiswa untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam mengarahkan transformasi menuju Society 5.0

Referensi

Produsen Masker Meningkat 700 Persen, Hand Sanitizer 955 Persen Selama Pandemi COVID-19 https://www.liputan6.com/health/read/4364027/produsen-masker-meningkat-700-persen-hand-sanitizer-955-persen-selama-pandemi-covid-19

Waduh! Dari 270 Juta Penduduk RI, Baru 2% yang Melek Investasi Saham https://wartaekonomi.co.id/read353263/waduh-dari-270-juta-penduduk-ri-baru-2-yang-melek-investasi-saham

"Kilas Balik 6 Bulan Covid-19: Bansos dan Berbagai Persoalannya...", https://nasional.kompas.com/read/2020/09/03/13401201/kilas-balik-6-bulan-covid-19-bansos-dan-berbagai-persoalannya

Referensi Foto Kesiapan Dalam Menghadapi Era Society 5.0 https://1.bp.blogspot.com/-sQGhL4GQ-aA/YCOKRan-E6I/AAAAAAAAMCs/uEL0-3MGAsE0EcN7ZQoh2eIbVNWkciIzACLcBGAsYHQ/s1080/legit%2B10%2Bfeb.jpg

Referensi Foto Masker Kesehatan dan Hand Sanitizer https://asset.kompas.com/crops/vB4A1OcIums5WybI46GLIQsg35I=/0x0:780x520/750x500/data/photo/2020/10/04/5f79b39925b4d.jpg

Referensi Foto Tantangan dan Peluang Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 https://i1.wp.com/www.maxmanroe.com/vid/wp-content/uploads/2018/07/Pengertian-Saham.jpg?fit=700%2C376&ssl=1

Referensi Foto Pendidikan di Era Pandemi COVID-19 https://1.bp.blogspot.com/-5BXCTkeU3Vc/YPeRoB1Pt5I/AAAAAAAABBY/otebxbFkFUwDO9QDfJxFP4FUXmNnWRTIgCLcBGAsYHQ/s832/Webinar%2BSTMIK%2BBIPA.PNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun