Mohon tunggu...
rekha dwi
rekha dwi Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Mahasiswa Pasca Pandemi Menuju Era Society 5.0 Berkembang atau Tumbang?

22 September 2023   10:14 Diperbarui: 22 September 2023   10:19 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.lenteradigital.com/wp-content/uploads/2021/02/Society-5.0-700x400.jpg

Tidak dapat dipungkiri bahwa memang pandemi COVID-19 telah banyak membawa perubahan bagi kehidupan mahasiswa. Dari sekian banyaknya tantangan yang ada, apakah kira-kira masih ada segelintir peluang atau harapan bagi mahasiswa untuk bisa bertahan dan berkembang melewati ini semua? Tentu saja ada. Bagaimana? Jawabannya adalah dengan mempertimbangkan aspek Society 5.0. Bagi sebagian mahasiswa, pandemi justru malah menjadi angin segar bagi mereka karena mereka bisa menjadi lebih fleksibel, sehingga sangat memudahkan mereka dalam mengatur waktu yang ada. Dan kita semua tentu tahu seberapa pentingnya waktu itu sendiri. Dengan adanya privilege berupa waktu, sangat memungkinkan bagi mereka untuk bisa bekerja dan mengikuti kelas hanya dari rumah. Tangannya bekerja sedangkan telinganya aktif mendengarkan materi dari kelas. Mereka bisa menghemat lebih banyak waktu yang seharusnya mereka gunakan selama perjalanan menuju ke kampus atau ke tempat kerja karena mereka bisa work from home atau bekerja dari rumah. Mahasiswa harus pintar-pintar dalam memutar otak dan memanfaatkan peluang yang ada di depan mata.

Selain dengan adanya peluang berupa fleksibilitas, mahasiswa juga mendapat peluang lain berupa uang karena mereka bisa menghemat sebagian uangnya yang akan digunakan untuk membeli bensin sebagai sarana transportasi menuju ke kampus. Ditambah lagi dengan adanya potongan biaya SPP karena mereka tidak lagi harus mendapatkan fasilitas penuh dari pihak kampus, sehingga mereka bisa lebih banyak menghemat uang yang mereka punya.

Mereka diharapkan paham betul akan peluang ini. Mereka harus pandai-pandai dalam mengelola uang yang mereka punya, mereka harus paham betul akan keuangan. Mereka harus paham betul bahwa sebanyak apapun uang yang mereka punya, nilainya akan terus menurun kalau tidak diputar kembali, sehingga mereka bisa tetap tenang ketika terjadi inflasi. Dengan adanya Society 5.0, mahasiswa diharapkan lebih mudah mendapatkan akses informasi dengan adanya kemajuan teknologi. Dengan adanya Society 5.0, diharapkan para mahasiswa bisa lebih melek akan keuangan.

Dikutip dari wartaekonomi.co.id data tahun 2022, dari 270 juta hanya sekitar 2% atau sekitar 5,4 juta dari masyarakat kita yang benar benar melek akan investasi saham pasar modal. Dengan jumlah persentase sekecil itu, Nicholas merasa heran saat ini masih sedikit orang di Indonesia yang melek investasi saham pasar modal. Sebab, bagi Nicholas, saham pasar modal merupakan harta karun tersembunyi di tengah ketidakjelasan ekonomi seperti yang terjadi pada pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Kalau kalian masuk sebagai investor, aset kalian bisa kerja keras ketika kalian tidur," ujarnya.

anyconv-com-pengertian-saham-650d052708a8b558f77ea2a3.jpg
anyconv-com-pengertian-saham-650d052708a8b558f77ea2a3.jpg

Investasi tidak hanya berupa saham, tetapi juga bisa berupa sistem sharing profit atau sistem bagi hasil, tak perlu merogoh kantong dalam-dalam hanya dengan bermodalkan uang puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah, mereka sudah bisa menanam modal di suatu perusahaan dan mereka akan mendapatkan profit tiap bulannya hingga perusahaannya tutup atau modal yang mereka punya ditarik. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi mereka kalau uangnya tidak ada, karena untuk berinvestasi tidaklah semahal yang mereka kira. Dengan adanya Society 5.0, mereka harus pandai-pandai dalam memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Munculnya aplikasi online seperti bibit dan sejenisnya harus mereka manfaatkan sebaik mungkin karena ini demi kebaikan mereka sendiri, bukan demi kebaikan orang lain. Ini adalah salah satu cara bagi mereka untuk bisa terus bertahan dan berkembang di era gempuran ketidakpastian akan masa depan kala pandemi.

Mahasiswa diharapkan bisa memutar otak. Mereka harus bisa berpikir secara realistis. Mereka harus berpikir kalau mereka mau berinvestasi harus dikemanakan uang yang mereka punya. Mereka harus paham betul bahwa tidak mungkin mereka menaruh uangnya di perusahaan travel karena ketika masa pandemi seperti ini, banyak perusahaan atau agency travel yang harus gulung tikar. Walau memang tidak dapat dipungkiri industri travel cukup menjanjikan, mengingat anak muda jaman sekarang jauh lebih suka healing daripada bekerja. Mereka jauh lebih suka dengan sesuatu yang sifatnya hiburan daripada sesuatu yang sifatnya pengembangan diri. Menaruh modal di industri kesehatan jauh lebih menjanjikan untuk saat seperti sekarang ini. Mulai dari masker kesehatan hingga hand sanitizer  karena dengan adanya pandemi COVID-19 lahirlah kebijakan wajib menggunakan masker dan hand sanitizer, yang mana tiap kali kita ingin keluar rumah kita harus memakai masker dan menyemprotkan hand sanitizer di tangan kita sebelum dan sesudah beraktivitas.

Dikutip dari liputan6.com, produsen masker meningkat hingga 700 Persen dan hand sanitizer meningkat hingga 955 Persen selama pandemi COVID-19. Menurut data Kementerian Kesehatan, terlihat peningkatan signifikan jumlah produsen alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan termometer dari awal kasus COVID-19 sekitar Februari 2020 sampai dengan tanggal 21 September 2020.

Kami mengharapkan dengan peningkatan jumlah produsen ini akan mampu mendukung ketersediaan masker, APD (gown), surgeon's gloves, ventilator, thermometer IR, transport culture medium, dacron swab, rapid test COVID-19 dan hand sanitizer di dalam negeri," ucap Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Engko Sosialine Magdalene.

5f79b39925b4d-650d05684addee6c095a7752.jpg
5f79b39925b4d-650d05684addee6c095a7752.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun