Mohon tunggu...
Reivaldho Leanartha
Reivaldho Leanartha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kontroversi vs Harapan Stem Sel

24 Agustus 2018   21:58 Diperbarui: 26 Agustus 2018   17:43 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin banyak dari kalian tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan Stem Sel / Sel Punca. Stem sel / Sel punca sudah sering dibacarakan dimana-mana dan di berbagai media. Walaupun sebegitu terkenalnya Stem sel / Sel punca ini, masih juga ada orang yang tidak mengetahui apa itu Stem sel / Sel punca. Jadi, Stem sel / Sel punca adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menciptakan sel-sel yang baru. Sel-sel yang dihasilkan oleh stem sel dapat berupa macam-macam sel yang ada dalah tubuh manusia. Tentu saja dengan menciptakan sel yang baru, stem sel memiliki tujuannya tersendiri. Tujuan dari stem sel adalah untuk menciptakan sel baru untuk menggantikan sel-sel yang sudah mati. Jadi, jika kita memiliki sel yang sudah rusak / mati, maka Stem sel akan menciptakan sel yang baru untuk menggantikan sel yang rusak / mati tersebut. Stem sel juga tidak hanya terdiri dari 1 ragam, melainkan terdiri dari beragam-ragam sel seperti stem sel kulit, stem sel darah, stem sel ginjal dan sebagainya. Pada saat kita berada di fase embrio, ada juga stem sel yang bernama Stem sel Embrionik. Stem sel embrionik adalah stem sel awal, karena merupakan stem sel pada fase embrio yang kemudian berkembang menjadi berbagai ragam stem sel. 

Stem sel embrionik merupakan stem sel yang paling penting karena merupakan stem sel yang bertanggung jawab untuk berkembang menjadi berbagai ragam stem sel lainnya. Stem sel embrionik sangatlah berguna untuk memperbaiki sel-sel yang sudah rusak, karena stem sel embrionik merupakan sumber awal yang dapat berkembang menjadi berbagai ragam stem sel, dengan kata lain stem sel embrionik merupakan stem sel yang multifungsional. Sayangnya, Stem sel embrionik yang multifungsional ini hanya bisa didapat melalui inner cell mass pada embrio yang berumur 5 hari. Sementara inner cell mass ini terdiri dari 100 sel yang berukuran 1/10mm. Jadi, bila kita ingin mendapatkan stem sel embrionik ini, hanya dapat melalui embrio yang berusia 5 hari.

Cara untuk mendapatkan Stem sel embrionik ini bukanlah hal yang baik menurut saya, karena embrio yang ada walaupun hanya berusia 5 hari, ia jugalah makhluk hidup. Kita sebagai sesame makhluk hidup tidak berhak untuk mengambil kebebasan makhluk hidup lain untuk hidup. Walaupun ada seseorang yang membutuhkan stem sel, kita juga harus memikirkan embrio yang akan digunakan sebagai stem sel embrionik tersebut. Bila seseorang dapat sembuh dengan mengorbankan orang lain, maka apa gunanya.

Pengobatan dengan cara stem sel mulai terpopuler di satu dekade terakhir ini. Pengobatan secara stem sel juga telah terbukti berhasil dalam menangani berbagai macam penyakit seperti Parkinson dan Huntington. Semakin berjalannya waktu, pengobatan dengan cara stem sel ini semakin berkembang lagi, karena stem sel tidak hanya dapat mengobati bagian saraf, melainkan telah dikembangkan agar dapat mengobati organ tubuh yang rusak, kanker, HIV, dan diabetes. Cara penyembuhan menggunakan stem sel ini sangatlah efketif, ditambah lagi saat dikombinasikan dengan terapi-terapi yang lainnya seperti kemoterapi. Stem sel akan masuk ke dalah pembuluh darah manusia yaitu vena dan arteri. Kemudian, stem sel tersebut akan membentuk sel-sel baru yang lebih sehat lagi. Sel-sel yang lebih sehat ini akan melawan sel-sel yang rusak / terkena penyakit.

Dulu, pada tahun 2007 ada orang Amerika Serikat yang terkena penyakit HIV. Kemudian, setelah menjalani pengobatan berbasis stem sel, dunia dihebohkan karena dia berhasil sembuh dari penyakit HIV. Semua itu dikarenakan pengobatan stem sel yang dijalaninya. Setelah kejadian ini terjadi, para ilmuwan berusaha untuk meneliti hal ini lebih dalam lagi. Mereka menyimpulkan bahwa mungkin masih ada harapan bagi orang-orang yang terkena penyakit HIV / AIDS di berbagai belahan dunia. Pengobatan berbasis stem sel ini mungkin banyak dari kalian yang mengira belum ada di Indonesia. Namun sebenarnya, pengembangan stem sel juga telah ada di Indonesia. Sekitar 11 rumah sakit di Indonesia mempunyai cara mengobati dengan cara system stem sel. Biasanya, penyakit yang ditangani oleh rumah sakit tersebut adalah radang sendi dan penyakit jantung.Rumah sakit yang telah mengembangkan teknik stem sel tersebut membuat bangga negara kita yaitu Indonesia. Karena rumah sakit tersebut telah berhasil menyembuhkan beberapa pasien yang berjumlah sekitar 30 orang.

Tentu tidak semua hal di dunia itu untung. Pasti ada juga hambatan yang muncul atau kekurangannya. Sistem stem sel inipun bukanlah hal yang sempurna. Ada juga hambatan yang menghalangi seperti biaya pengobatan. Jika stem sel sangatlah hebat, maka harga yang dicantumkanpun akan semakin mahal. Apalagi cara untuk mendapatkan stem sel ini juga tidak dapat dikatakan mudah. Mungkin stem sel berpotensi untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Namun, stem sel tidak dapat diberikan kepada sembarang orang. Karena mungkin tubuh dari orang yang terkena penyakit tersebut akan menolak stem sel. Jika hal tersebut terjadi, maka efek dari stem sel tidak akan bekerja dan kemungkinan penyakit yang dianut sang pasien tidak dapat disembuhkan.

Sekarang, cara pengobatan secara stem sel tidak hanya melalui injeksi ataupun dengan transplatasi, melainkan sudah juga dikembangkan teknik menyembuhkan stem sel dengan cara stem sel oral. Seperti yang terdengar, oral berarti berasal dari mulut. Teknik stem sel oral ini memiliki potensi yang besar untuk menyembuhkan orang banyak. Karena selain lebih praktis, biaya yang dikeluarkan tidak semahal teknik stem sel biasanya. Walaupun begitu, teknik terapi stem sel oral belum disempurnakan. Sehingga teknik terapi stem sel oral ini belum dapat dikatakan sempurna untuk menggantikan teknik injeksi dan transplatasi. Bagaimanapun teknik ini merupakan harapan yang besar karena dapat menyelamatkan orang-orang yang terkena penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh cara penyembuhan medis biasa.

Stem sel embrionik merupakan hal yang kontroversial, karena sebagai pasien yang terkena penyakit, mereka hartus memilih antara menyelamatkan nyawa mereka sendiri atau menyelamatkan nyawa embrio yang baru saja berumur 5 hari. Meskipun begitu, cara berpikir manusia kebanyakan memntingkan diri sendiri, sehingga mereka kebanyakan lebih memilih kesehatan pada dirinya, tidak mempedulikan bagaimana caranya. Kita yang tidak terkena penyakit tidak dapat menyalahkan mereka, karena mereka pasti juga ingin hidup. Sekarang berpikirlah, jika kita berada di posisi sang pasien pasti kita juga akan berpikir sangat keras untuk menentukan pilihan yang paling tepat.

Sebagus apapun teknik stem sel ini, jika tidak disetujui apalah gunanya. Banyak warga yang berasal dari Indonesia yang tidak menyetujui penggunaan stem sel embrionik ini. Karena perbuatan mengambil sel dari embrio yang berusia 5 hari merupakan perbuatan yang melanggar hukum Tuhan dan agama. Cara penyembuhan stem sel embrionik ini hanya diperbolehkan bila teknik terapi stem sel ini merupakan cara satu-satunya untuk menyembuhkan pasien dari penyakit yang dialaminya. Bila penyakit yang dialami pasien dapat disembuhkan dengan cara lain, maka penyembuhan secara teknik terapi stem sel tidak diperbolehkan. Dr.H.A.F. Wibisono, MA dari Muhammadiyah juga berkata bahwa embrio terbentuk setelah konsepsi, jadi jika kita mengambilnya, sama dengan kita melakukan aborsi. 

Sehingga cara memperoleh stem sel embrionik hanya dibatasi melalui sisa embrio dari bayi tabung. Pastor Dr.Br.Agung Prihartana, MSF dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) juga mengatakan bahwa pengambilan sel embrio merupakan hal yang dilarang oleh gereja, tidak peduli ingin digunakan untuk apa sel tersebut. Oleh karena itu para pemuka agama Katholik, Kristen dan Islam mengatakan bahwa stem sel dapat dilakukan asalkan sel yang diambil bukanlah sel yang berasal dari embrio. Misalnya sel dari jaringan orang dewasa, tali pusat dan jaringan hewan atau yang biasa disebut stem sel xeno.

Cara penyembuhan menggunakan sel punca dewasa mungkin dapat menjadi hal yang besar karena sel punca dewasa tidak akan ditolak oleh system kekebalan tubuh pasien. Sel punca dewasa dapat ditemukan dari sumsum tulang belakang dan gigi manusia. Bahkan penelitian pada stem sel embrionik pada banyak negara telah dibatasi karena pluripotensi yang tidak terbatas dan gabungan kemampuan ekspansi. Meskipun begitu, stem sel embrionik masih menjadi sumber utama pengobatan regeneratif sel dan mengganti jaringan-jaringan yang telah rusak.

Para penelitian telah menemukan berbagai cara untuk mendapatkan stem sel selain melalui stem sel embrio yang membutuhkan sel dari embrio yang berusia 5 hari. Stem sel dapat juga diperoleh melalui tali pusat, jaringan lemak, sel kulit dan yang lainnya. Sel punca dewasa dan embrio memiliki beberapa sifat yang sangatlah unik. Sifat yang pertama adalah mereka dapat bereplikasi agar dapat menghasilkan sel punca lebih banyak lagi. Dengan efek ini, mereka dapat menghasilkan sel punca lebih banyak lagi agar dapat memperbaiki sel-sel orang yang menderita penyakit dengan mudah. Yang kedua, mereka dapat tumbuh dan menjadi berbagai macam jenis sel yang berada di seluruh tubuh seperti otot, tulang, saraf, hati, dan sel tubuh lainnya. Dengan efek ini, orang-orang yang terkena penyakit sel dapat disembuhkan dengan cara terapi sel punca dewasa atau embrio.

Ada juga stem sel jenis baru yang dikenali dengan nama sel "iPS". Penemuan yang terjadi pada sel iPS ini membuat para ilmuwan dan para dokter sangatlah senang. Karena sifat yang dimiliki oleh sel iPS ini hamper mirip dengan stem sel embrionik, hanya saja tidak berasal dari embrio yang berusia 5 hari. Sehingga, sel iPS ini tidak melanggar hukum yang ada. Selain itu, tubuh pasien akan memiliki rejeksi imun yang kecil karena sel iPS bukan merupakan stem sel yang berasal dari tubuh pasien sendiri. Penggunaan embrio untuk menggunakan stem sel dan rejeksi imun merupakan permasalahan terbesar yang dihadapi saat ingin mengobati pasien dengan cara stem sel. Namun, Sel iPS telah berhasil menghilangkan efek negative yang ada pada stem sel embrionik.

Jadi, ini saja informasi yang dapat saya berikan pada kalian semua. Saya merasa bahwa stem sel harus dikembangkan, tetapi tidak melalui embrio yang berusia 5 hari. Melainkan melalui cara yang lain, karena jika kita menggunakan embrio, sama saja kita membunuh calon manusia. Apa menurut kalian ?

 Daftar Pustaka

https://artikel-teknologi.com/pengertian-stem-cell-dan-fungsinya-dalam-pengobatan-modern/

https://nasional.kompas.com/read/2008/07/26/22151682/sel.punca.embrionik.untuk.pengobatan.dilarang.agama

http://prostem.co.id/articles/view/mengapa-penggunaan-sel-punca-embrionik-kontroversial-1

https://ipscell.com/apakah-itu-stem-cell-sel-punca/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun