Lalu kenapa 2022?
Ya, mari kita tarik kembali alur waktunya 3 tahun ke belakang. Pandemi bermula pada 2019, keadaan dunia saat itu masih sangat terkejut. Masuk ke 2020, umat manusia mulai belajar, mereka telah memiliki beberapa aturan umum untuk menangani covid-19, riset tentang vaksin sudah semakin matang.Â
Lalu pada 2021, para otoritas semakin memantapkan kebijakannya-walau masih keteteran sana sini, masyarakat "umum" mulai bisa digembala ke jalan yang lurus ala rezim dalam menghadapi pandemi. Â
Setidaknya pertengahan hingga akhir 2021, gejala-gejala marjinalisasi itu sudah tumbuh. Maka pada 2022 ini, sudah bisa dipastikan menjadi tahun baru dalam lembaran baru istilah masyarakat marjinal karena pandemi.
Bagaimana dengan mu? apakah saudara termasuk ke dalam masyarakat arus umum yang taat program vaksin sepaket dengan prokesnya atau justru masuk ke dalam kelompok marginal?Â
Jika saudara termasuk ke dalam kelompok yang kedua, Saya hanya bisa berdoa terbaik untuk ketahanan diri dan keyakinan anda, saya salut setidaknya saudara tetap teguh pada prinsip pribadi yang kokoh walau rasanya seisi dunia menghantam saudara. Sekali lagi, semoga ketahanan diri kalian wahai kaum marjinal tetap kokoh sepanjang masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H