Mohon tunggu...
Aldaneva Reisika Jenny
Aldaneva Reisika Jenny Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations Student

Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerja Sama Antara Indonesia-Thailand Selama Masa Pandemi Covid-19

17 Januari 2022   08:49 Diperbarui: 21 Januari 2022   02:10 2560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti diketahui, Indonesia dan Thailand merupakan mitra kerja pada wilayah regional Asia Tenggara yang telah saling bekerja sama sejak tahun 1950 (Kemlu RI, 2021). Namun jika dilihat secara historis kerja sama antar kedua negara ini telah dimulai sejak masa kerajaan Sriwijaya pada sekitar abad ke-8 M. Maka dari itu, tak heran apabila kedua negara ini memiliki hubungan yang baik dan saling bekerja sama baik pada bidang ekonomi, pendidikan, pengembangan infrastruktur, penanganan pandemi Covid-19 dan lain sebagainya. Indonesia dan Thailand sendiri telah saling berkomitmen dalam meningkatkan kerja sama bilateral dan berupaya untuk saling mendukung di berbagai forum regional maupun global.

Seperti salah satunya pada kerja sama mengenai penanganan pandemi Covid-19. Berdasarkan Surat Kepercayaan (Letter of Credence) dari Presiden Joko Widodo yang diserahkan kepada Raja Thailand Yang Mulia Raja Maha Vajiralongkorn Phra Vajiraklaochaoyuhua di Ambara Villa, Istana Dusit, Bangkok, pada Selasa, 20 April 2021. Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman, menyampaikan bahwa Indonesia dan Thailand akan tetap saling bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat, khususnya megenai vaksinasi Covid-19 (Kemlu RI, 2021). Dimana kerja sama mengenai peningkatan infrastruktur kesehatan dan pengadaan vaksin ini sebenarnya telah dilakukan sejak awal masa pandemi yakni bulan Maret 2020.

Tak hanya itu, seperti dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri RI, pada Rabu, 21 April 2021 lalu, Duta Besar RI untuk Thailand juga menunjukkan hubungan baik antara Presiden Indonesia Joko Widodo dengan Raja Thailand. Dimana Duta Besar RI Rachmat Budiman menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo kepada Raja Thailand. Hal ini membuat Perdana Menteri Thailand juga mengharapkan Duta Besar RI dapat memberikan kontribusi yang siginifikan bagi masyarakat pada kedua negara. Selain itu, Raja Thailand juga secara langsung menyampaikan ucapan selamat datang kepada Duta Besar Rachmat Budiman serta memberikan dukungan penuh atas setiap kerja sama yang mungkin akan terjadi di masa depan.

Selain kerja sama yang dilakukan pada bidang kesehatan, Indonesia dan Thailand juga sedang berupaya untuk meningkatkan kerja sama mereka pada bidang ekonomi. Hal ini khususnya ditujukan sebagai upaya pemulihan kondisi perekonomian antar kedua negara sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Kerja sama ekonomi ini salah satunya akan mengarah pada sektor ekonomi perdagangan. Hal ini karena sektor perdagangan yang dianggap paling potensial dalam regulasi dana perekonomian antar kedua negara. Rencana ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha saat menerima courtesy call Duta Besar RI untuk Thailand dan UNESCAP, Rachmat Budiman di Government House pada 11 Juni 2021.

Dalam kesempatan ini Perdana Menteri Thailand juga memberikan pujian atas kepemimpinan Indonesia dalam memainkan peran penting di kawasan ASEAN khususnya pada Presidensi G-20. Selain itu, Perdana Menteri Thailand juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Thailand baik di kawasan maupun internasional. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerja sama yang berhasil terjalin selama ini hampir pada setiap bidang seperti bidang ekonomi, pendidikan, politik, pertahanan, infrastruktur, investasi, perdagangan, maupun kesehatan (Kemlu RI, 2021). Maka dari itu, Perdana Menteri Thailand juga mengajak Indonesia untuk tetap berkomitmen penuh baik dalam menjalankan kerjasmaa yang telah dibentuk maupun dalam membentuk kebijakan atau kerja sama baru di masa yang akan datang.

Indonesia dan Thailand saat ini telah dianggap sebagai dua negara dengan tingkat perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara berdasarkan data dari Bank Dunia. Hal ini diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia  pada 2020 yakni sebesar 1.058 Triiliun USD. Sedangkan PDB Thailand pada 2020 yakni sebesar  501.8 Miliar USD (World Bank, 2021). PDB dari kedua negara ini masih jauh lebih tinggi dari negara lainnya di kawasan seperti Malaysia yang hanya memiliki PDB sebesar 336.7 Miliar USD dan Filipina sebesar 361.5 Miliar USD pada tahun 2020 (World Bank, 2021). Hal ini yang kemudian mendorong Indonesia dan Thailand untuk senantiasa meningkatkan kerja sama ekonomi melalui berbagai mekanisme baik Joint Commission Meeting (JCM), Joint Trade Commission (JTC), maupun Joint Working Group on Fisheries (JWGF).

Disamping itu, Perdana Menteri Thailand juga sempat menyingung kedua belah pihak mengenai upaya untuk mengurangi hambatan investasi maupun perdagangan saat menerima courtesy call Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman (Kemlu, 2021). Dimana upaya ini bertujuan untuk dapat memperlancar regulasi arus investasi dan perdagangan dari dua arah. Hal ini juga berkaitan dengan eksistensi investor Thailand di Indonesia yang mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia untuk dapat meningkatkan kinerjanya di Indonesia. Dimana secara tidak langsung Perdana Menteri Thailand juga mengharapkan kebebasan akses bagi setiap investor Thailand agar bisa lebih leluasa menggerakan regulasi dananya di Indonesia.

Pada kesempatan ini, Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman juga menyampaikan beberapa prioritas kebijakan yang akan dilakukan dalam upaya memperkuat kerja sama kedua negara khususnya pada bidang ekonomi. Prioritas kebijakan ini akan mengarah pada penguatan ketahanan masyarakat kedua negara dalam sektor perdagangan serta memperluas cakupan investasi. Hal ini ditujukan untuk memudahkan akses masyarakat dalam menjalankan kegiatan bisnisnya baik di Indonesia maupun Thailand. Upaya penguatan ketahanan masyarakat ini khususnya akan diterapkan pada perusahaan makro ataupun UMKM yang terdampak pandemi.

Selain itu, Duta Besar RI Rachmat Budiman juga turut menekankan pentingnya penguatan kerja sama bilateral pada bidang pertahanan dan keamanan antar kedua negara. Hal ini bertujuan demi menjaga kemanan, perdamaian, serta stabilitas kawasan Asia Tenggara khususnya pada wilayah Indonesia dan Thailand. Penguatan kerja sama keamanan ini penting untuk dilakukan mengingat banyaknya ancaman yang berpotensi merusak hubungan diplomatis antar setiap negara. Ancaman ini dapat muncul secara langsung akibat hubungan yang dilakukan antar negara maupun melalui media digital seperti pada sosial media. Dimana saat ini banyak sekali ancaman kejahatan melalui sosial media seperti adanya argumen provokatif, ujaran kebencian, ataupun cybercrime lain yang dapat berpotensi mempengaruhi stabilitas keamanan dari kedua belah pihak.

Tidak hanya pada bidang pertahanan dan keamanan, Duta Besar RI Rachmat Budiman juga menyampaikan tentang upaya peningkatan kerja sama pada bidang pendidikan. Peningkatan upaya kerja sama pendidikan ini akan dilakukan melalui kegiatan pertukaran pelajar seperti halnya pada program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA RI) dimana Indonesia akan mengirim beberapa perwakilan mahasiswa untuk dapat melakukan studi di salah satu kampus Thailand yakni Prince of Songkhla University (Kemdikbud, 2021). Selain itu, Indonesia juga mendukung penuh mengenai adanya program beasiswa pendidikan dari kampus-kampus di Thailand seperti Chulangkorn University, Khon Kaen University, Chiang Mai University dan kampus lainnya yang aktif memberikan kuota bagi mahasiswa dari Indonesia pada setiap tahunnya.

Kemudian yang tidak kalah penting yakni pada bidang kesehatan, Indonesia dan Thailand masih terus melakukan hubungan kerja sama pada bidang peningkatan infrastruktur kesehatan, pengadaan vaksin, pengadaan obat-obatan, serta pengembangan riset mengenai upaya penanganan pandemi Covid-19. Kerjasama pada bidang kesehatan ini tidak hanya dilakukan antar dua negara namun juga melibatkan peran negara-negara lain seperti China, Jepang, Australia, Belanda dan Amerika Serikat. Hal ini ditujukan agar pandemi ini bisa segera ditangani secara menyeluruh pada setiap negara. Maka dari itu ditekankan pula bahwa Indonesia dan Thailand akan saling mendukung dalam upaya memperkuat kerja sama antar negara baik pada forum regional maupun multilateral.

Hubungan diplomatis yang sehat antara Indonesia dan Thailand ini juga diwujudkan dengan ucapan terima kasih yang disampaikan secara langsung oleh Perdana Menteri Thailand bagi Indonesia melalui Duta Besar Rachmat Budiman atas program kegiatan vaksinasi bagi seluruh Warga Negara Thailand yang berada di Indonesia khususnya para Diplomat dan Staf Kedutaan Besar Thailand yang dilakukan di Jakarta (Kemlu RI, 2021). Begitu juga sebaliknya, perwakilan Duta Besar Indonesia juga menyampaikan rasa terima kasih atas program vaksinasi yang dilakukan untuk WNI yang tinggal di Thailand termasuk Korps Diplomatik KBRI Bangkok beserta setiap anggota keluarganya. Dari program vaksinasi yang dilakukan ini diharapkan pandemi Covid-19 ini bisa segera teratasi di setiap negara.

Dari berbagai bidang kegiatan kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Thailand tersebut, aspek yang paling diprioritaskan yakni pada upaya memperkuat kerja sama pada sektor pariwisata dan perdagangan. Hal ini berdasarkan hasil kesepakatan yang dilakukan antara Duta Besar RI di Thailand Rachmat Budiman, Gubernur Provinsi Phuket Narong Wunsiew, Gubernur Provinsi Krabi Prasit Osathanon dan Wakil Gubernur Surat Thani Damri Bunching pada rangkaian kunjungan kerja 1-4 November 2021 (Kemlu RI, 2021). Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan Thailand mengenai masuknya Indonesia pada daftar 63 negara yang dapat memasuki Thailand tanpa karantina per tanggal 1 November 2021 (Kemlu RI, 2021).

Diterapkannya kebijakan ini ditujukan untuk membuka peluang kunjungan wisatawan Indonesia ke Thailand sebagai upaya pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat Thailand. Selain itu juga demi mendorong kegiatan kerja sama bilateral di bidang lain seperti ekonomi perdagangan dan jasa transportasi pada kedua negara. Pada pertemuan ini Duta Besar RI, Rachmat Budiman juga turut memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Phuket Sandbox, Samui Plus, dan 7+7 Extension sebagai upaya Thailand dalam menghidupkan kembali sektor pariwisatanya di masa pandemic Covid-19. Dengan adanya program ini, kegiatan bisnis pariwisata pada provinsi Phuket, Krabi, dan Surat Thani dinilai semakin membaik dan diharapkan dapat pulih dalam waktu dekat.

Pada kesempatan yang sama Duta Besar RI Rachmat Budiman juga menyampaikan beberapa informasi mengenai kebijakan pembukaan kembali Pulau Bali dan Kepulauan Riau bagi wisatawan asing dari 19 Negara yang telah dikeluarkan Indonesia sejak 14 Oktober 2021. Namun, kebijakan ini berbeda dengan kebijakan pariwisata Thailand. Dimana pemerintah Indonesia masih menetapkan peraturan karantina 14 hari bagi wisatawan asing yang masuk ke Indonesia. Berkaitan dengan hal ini juga dibahas mengenai persiapan antara Indonesia dan Thailand untuk membentuk berbagai inisiatif kerja demi peningkatan sektor pariwisata seperti halnya rencana konektifitas pariwisata Provinsi Phuket Thailand dengan Provinsi Bali Indonesia.

Dari berbagai contoh kegiatan kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Thailand diatas, jika dilihat melalui sudut pandang Teori Liberalisme maka dapat dikatakan bahwa kedua negara tersebut sama-sama bertindak secara rasional demi kepentingan bersama (The shared rational-actor assumption). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Indonesia dan Thailand menjadi dua negara dengan tingkat perekonomian terbesar pada kawasan Asia Tenggara, hal ini yang membuat kedua negara tersebut kemudian terdorong untuk saling bekerja sama dalam memperbaiki kondisi perekonomian baik pada negaranya sendiri maupun kawasan. Hal ini juga berkaitan dengan prinsip pengendalian diri dan berbagi kepentingan (The self-restraint assumption). Dimana kerja sama ekonomi ini juga tidak hanya melibatkan aktor negara (NGO) tetapi juga perusahaan multinasional (MNC) yang bertindak sebagai investor maupun pelaku bisnis pada kedua negara tersebut (The state and the non-state actors assumption).

Selain itu, dari hubungan kerja sama antara Negara Indonesia dan Thailand selama ini dapat dilihat bahwa kedua negara tersebut menerapkan prinsip pengendalian diri yang memungkinkan negara dapat terlibat dalam tindakan kolaboratif dan kerja sama (The Self-restraint for collaborative and cooperative assumption) serta prinsip kerja sama atas dasar kepentingan bersama (The Mutual-cooperative assumption). Hal ini terwujud pada setiap kebijakan yang disepakati oleh kedua negara tersebut yang selalu mengutamakan kepentingan dan tujuan bersama yakni menangani pandemi Covid-19, meningkatkan perekonomian, meningkatkan kemajuan infrastruktur, meningkatkan mutu pendidikan, menjaga stabilitas keamanan kawasan, dan menjadikan Indonesia dan Thailand menjadi negara yang semakin maju.

Alasan penulis untuk mengangkat topik mengenai hubungan diplomasi dan kerja sama antara Indonesia dan Thailand ini karena penulis ingin membagikan informasi seputar hubungan dari kedua negara tersebut yang masih jarang diketahui publik. Selain itu, penulis merasa bahwa selama ini masih belum banyak orang yang tertarik untuk membahas isu seputar hubungan kerja sama antara kedua negara tersebut dan sebagian besar orang cenderung lebih suka untuk membahas topik-topik yang sedang ramai diperbincangkan seperti halnya konflik-konflik atau isu-isu yang sedang terjadi pada negara tertentu. Penulis juga memilih untuk melakukan analisa menggunakan Teori Liberalisme karena penulis menganggap bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dan Thailand telah menerapkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan asumsi dasar teori tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun