Dengan bercermin pada sejarah kolonial, utamanya pada episode pelaksanaan cultuurstelsel hingga kebijakan Politik Etis, kita dapat memberikan jawaban atas isu kekinian yang baru saja mengemuka.
Melihat arus politik belakangan ini, apakah ide pemindahan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa merupakan bentuk baru Politik Etis yang digagas pemerintah republik? Kiranya, dasar 'utang kehormatan' itu dapat menjadi suatu dukungan bagi kebijakan pemerintah untuk melaksanakan pemindahan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian.
Demikianlah, sejarah telah menyajikan suatu pertalian yang erat antara aspek kelampauan dan aspek kekinian. Hendaknya sejarah terus dipertimbangkan dalam penentuan kebijakan agar suatu bangsa tidak jatuh pada suatu kesalahan yang sama dan telah tercatat dalam sejarah.
Daftar Sumber
Aveling, Harry (ed.). 1979. The Development of the Indonesian Society. St. Lucia: University of Queensland Press.
Booth, Anne. 1980. “The Burden of Taxation in Colonial Indonesia in the Twentieth Century” dalam Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 11, No. 1 (Mar., 1980).
Booth, Anne. 2007. Colonial Legacies. Honolulu: University of Hawaii Press.
Brown, Ian. 1997. Economic Change in Southeast Asia c. 1830—1980. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
Cribb, Robert. 1994. The Late Colonial State in Indonesia: Political and Economic Foundation of the Netherlands Indies 1880-1942. Leiden: KITLV.
Dahm. Bernhard. 1971. History of Indonesia in the Twentieth Century. London: Pall Mall Press.
Landheer, Bartholomew. 1941. “Financial Policy of the Dutch East Indies” dalam Far Eastern Survey,Vol. 10, No. 17 (Sep. 8, 1941).