Tak selang lama akhirnya pun ayah pulang dan langsung duduk di sofa berhadapan dengan Safwa.
"Safwa, ayah sudah buat keputusan tentang kamu yang ingin ngerantau ke Jakarta"Â
"Jadi gimana yah?, aku boleh kan kerja di Jakarta pokoknya ayah gausah khawatir Safwa tinggal  bareng sama Dita kok dia masih ada 1 kamar kosong di apartementnya". Saut Safwa yang sangat bersemangat
"Ayah ijinin kamu buat kerja di Jakarta..., tapi kamu tidak akan tinggal bareng dengan Dita disana". Jawab ayah agak serius
"Loh kenapa kek gitu yah?, jadi nanti Safwa tinggal dimana". Jawab Safwa kebingungan dengan pernyataan sang ayah
"Safwa, ayah akan jodohkan kamu supaya ada yang bisa jagain disana"
"haha... Ayah bercanda aja apaan sih emangnya ini masih di jaman siti nurbaya?. Saut Safwa sambil ketawa namun dengan perasaan yang tidak enak
"Pokoknya kalo kamu tetep mau kerja di Jakarta harus terima perjodohan ini". Jawab Ayah sambil berjalan meninggalkan ruang tamu
*Pukul 03:40
"Aku tidak bisa tidur semalaman karena omongan ayah kemaren, masa iya mau kerja di Jakarta aja harus dijodohkan dulu sih, aneh banget" Safwa mendumel dan memutuskan untuk keluar rumah agar dapat udara segar, dengan sembunyi-sembunyi melangkah keluar agar bunda tidak tau.
Dari kejauhan di depan safwa tampak sesosok putih-putih membuat Safwa terkejut.