Mohon tunggu...
reina aqila
reina aqila Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

imigran gelap yang haus akan diksi, menyusup dalam larik bait, dan menjadikannya sajak klasik. masuklah dan mari menyelami mahkota sastra. aku, kamu, dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meramu Sepiring Nasi

2 Januari 2023   20:48 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:17 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu hilang bagai fatamorgana penuh ilusi

Turut berduka atas matinya kebaikan akhlak

Ambisi laknat tikus berdasi mulai mendongkrak

Masa bodoh tata kehidupan kepalang rusak

Teriakan seriosa rakyat tak lagi menggertak

Sadarkah tanah ini teracak-acak

Oleh ulah tuan yang menggelucak

Hanya demi pesta pora mereka sepihak

Hiruk pikuk nestapa riuh merancak

Kutitip asa bersama sandyakala

Harapku tuan insaf berkala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun