Lalu hilang bagai fatamorgana penuh ilusi
Turut berduka atas matinya kebaikan akhlak
Ambisi laknat tikus berdasi mulai mendongkrak
Masa bodoh tata kehidupan kepalang rusak
Teriakan seriosa rakyat tak lagi menggertak
Sadarkah tanah ini teracak-acak
Oleh ulah tuan yang menggelucak
Hanya demi pesta pora mereka sepihak
Hiruk pikuk nestapa riuh merancak
Kutitip asa bersama sandyakala
Harapku tuan insaf berkala
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!