Â
kampret menyeruduk buah di ladang Pak Sabar
status medsos murahan tidak sedang diperjualbelikan
bermodal amarah membabi buta
tiada terucap kata pengampunan
sok baik sok suci
mempertontonkan si ego maha akbar
Â
Â
keegoan pangkal cerita satire
hilang sudah kesabaran pembungkam api dusta
kemunafikan bertopengkan kebaikan sesaat
bermurah hati enggan berempati
mulut berucap maaf tanpa ampunan
kemarahan merobek-robek ketenteraman batin
Â
Â
saat rakyat negeri marah-marah
menumpahkan keegoisan para wakil rakyat
tak ada ampun bagimu koruptor !
hilang sudah sikap santun para penyabar
melihat aksi murahan menggadaikan kebenaran
baik buruk tanpa sekat
bebas berbuat laknat
Â
Â
wahai Kasih
lahirlah Engkau di tengah-tengah kami hari ini
tebarkanlah benih kebaikan
tiada amarah, penuhilah Nusantara dengan damai sejahtera
beritakanlah pesan kebenaran bagi bangsa
memupuk kemurahan hati
tak mementingkan diri
tertanam berakar kuat membuahkan kesabaran
berikanlah pengampunan-Mu untuk negeri tercinta
Â
Â
memohon ampun demi masa depan rakyat negeri
berbuat baik jangan ditunda-tunda lagi
tetap bersabarlah menunggu datangnya fajar pengharapan
hilangkan amarah
jauhkan keegoisan
bermurah hatilah senantiasa
Â
Â
kasih sungguh-sungguh pemurah
penuh ampunan
tak pernah egois
menjaga nilai-nilai kebaikan
marahlah sebatas butuh
cukup ! jangan sampai matahari terbenam
aku bersabar, kamu dan dia juga
Â
Â
ajarilah kami (bangsa) ini, Kasih
hidup berdamai dalam kemajemukan
di negeri subur nan indah
mencintai tanpa pamrih
dari dulu sekarang nanti
kasih tulus dengan pengorbanan diri
Â
Â
Â
sumber ilustrasi : disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H