Mohon tunggu...
Reidnash Heesa
Reidnash Heesa Mohon Tunggu... Insinyur - Mohon Tunggu....

Penjelajah | Penikmat Sajak | Pecinta Rembulan | Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Pustal] Ajarilah Kami (Bangsa) Ini, Kasih !

23 Desember 2015   14:40 Diperbarui: 23 Desember 2015   14:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

kampret menyeruduk buah di ladang Pak Sabar

status medsos murahan tidak sedang diperjualbelikan

bermodal amarah membabi buta

tiada terucap kata pengampunan

sok baik sok suci

mempertontonkan si ego maha akbar

 

 

keegoan pangkal cerita satire

hilang sudah kesabaran pembungkam api dusta

kemunafikan bertopengkan kebaikan sesaat

bermurah hati enggan berempati

mulut berucap maaf tanpa ampunan

kemarahan merobek-robek ketenteraman batin

 

 

saat rakyat negeri marah-marah

menumpahkan keegoisan para wakil rakyat

tak ada ampun bagimu koruptor !

hilang sudah sikap santun para penyabar

melihat aksi murahan menggadaikan kebenaran

baik buruk tanpa sekat

bebas berbuat laknat

 

 

wahai Kasih

lahirlah Engkau di tengah-tengah kami hari ini

tebarkanlah benih kebaikan

tiada amarah, penuhilah Nusantara dengan damai sejahtera

beritakanlah pesan kebenaran bagi bangsa

memupuk kemurahan hati

tak mementingkan diri

tertanam berakar kuat membuahkan kesabaran

berikanlah pengampunan-Mu untuk negeri tercinta

 

 

memohon ampun demi masa depan rakyat negeri

berbuat baik jangan ditunda-tunda lagi

tetap bersabarlah menunggu datangnya fajar pengharapan

hilangkan amarah

jauhkan keegoisan

bermurah hatilah senantiasa

 

 

kasih sungguh-sungguh pemurah

penuh ampunan

tak pernah egois

menjaga nilai-nilai kebaikan

marahlah sebatas butuh

cukup ! jangan sampai matahari terbenam

aku bersabar, kamu dan dia juga

 

 

ajarilah kami (bangsa) ini, Kasih

hidup berdamai dalam kemajemukan

di negeri subur nan indah

mencintai tanpa pamrih

dari dulu sekarang nanti

kasih tulus dengan pengorbanan diri

 

 

 

sumber ilustrasi : disini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun