Mohon tunggu...
Reidnash Heesa
Reidnash Heesa Mohon Tunggu... Insinyur - Mohon Tunggu....

Penjelajah | Penikmat Sajak | Pecinta Rembulan | Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Untaian Doa untuk Sang Ayah di #HariAyahNasional

12 November 2015   17:08 Diperbarui: 12 November 2015   17:11 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

aku sujud bersimpuh

dalam gelap malam

tanpa cahaya rembulan dan bintang-bintang

sepi, sunyi, senyap, dinginnya malam

menyatu, menusuk ke relung jiwa hati yang terdalam

 

 

untuk ayah yang jauh di mata

namun selalu dekat dalam hati

jiwaku merindukanmu malam ini

seperti seekor anak burung malam

merindukan dekapan sayap sang pejantan

 

 

 TUHAN, apa kabar ayahku malam ini?

 

ayahku nun jauh di sana

tak pernah telat memberi kabar baik

kabar tentang mamaku, adikku dan juga kabar tentang dirinya

 

 

ayahku nan jauh di sana

selalu membawakan, untukku

luapan kegembiraan hidup

tiada kata-kata kesedihan

tiada perasaan duka

tiada goresan kekecewaan

tiada segenggam-pun penyesalan diri

 

 

TUHAN, apa kabar ayahku malam ini?

 

 

Adakah beban-beban berat hidup sedang menghampiri dirinya?

beban yang menghimpit , melunturkan nyanyian-nyanyian pengharapan?

 

 

Adakah sakit penyakit yang telah lama menggerogoti tubuh rentanya?

Sakit yang menyesakkan diri, meneriakkan suara hati yang penuh berserah?

 

Sungguh, aku belum pernah tahu

 

TUHAN, apa kabar ayahku malam ini?

 

aku merindukanmu ayah

aku ingin berada dekat di sisimu

aku ingin melihat ayah tersenyum

memanggil nama kecilku

bercerita tentang masa-masa kenangan

di waktu dahulu

 

 

TUHAN, apa kabar ayahku malam ini?

 

inilah untaian doaku untuk ayah

kiranya Engkau TUHAN Sang Pelindung Ayah

mengaruniakan rejeki berlimpah di hari tua

menyertai setiap langkah kehidupan ayah

penuh penghormatan, panjang umur serta sejahtera lahir batin

 

Sehat selalu ya, Ayahku, peluk cium hanya untukmu dari anandamu,

 

Selamat Hari Ayah Nasional 2015

 

 

Dua tulisanku terdahulu yang ber-kisah tentang se-sosok Ayah :

Ayah, Lelakiku

 

Mimpi buruk itu Pertanda Apa?

 

sumber ilustrasi : disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun