Mohon tunggu...
Reidnash Heesa
Reidnash Heesa Mohon Tunggu... Insinyur - Mohon Tunggu....

Penjelajah | Penikmat Sajak | Pecinta Rembulan | Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tatkala Gajah Ini Mati Meninggalkan Nama

12 Agustus 2015   10:06 Diperbarui: 12 Agustus 2015   10:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatkala gajah ini mati meninggalkan nama

 

Habitat gajah kian menyusut akibat penebangan hutan secara sembarangan. Wajar muncul pemberitaan di media massa, gajah masuk kampung dan pemukiman penduduk, gajah merusak lahan pertanian dan perkebunan sehingga konflik gajah - manusia tidak dapat terhindarkan. Pembuat ulah adalah manusia dan manusia jugalah yang akhirnya harus segera sadar dan berupaya untuk mengakhiri konflik ini.

 

Upaya konservasi gajah di Taman Nasional Tesso Nilo patut diacungi jempol. Salah satu hasilnya berupa munculnya kelompok gajah binaan, sebuah proyek kerjasama antara WWF dengan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau. Empat ekor gajah liar dilatih sedemikan rupa sehingga bersama-sama dengan manusia, mereka juga ikut berperan dan terlibat dalam upaya penyelesaian konflik gajah liar dengan manusia. Gajah dan manusia yang tergabung bersama-sama dalam Pasukan Gajah Reaksi Cepat atau Elephant Flying Squad (EFS) memiliki kisah unik dan menarik. Bukan para pelatih gajah (yang sering disebut dengan panggilan mahot) saja yang mempunyai nama, setiap gajah binaan EFS tersebut juga memiliki nama dan di antara mereka juga ternyata sudah ada yang berkeluarga. Siapakah mereka? Ada dua ekor gajah jantan yang diberi nama Rachman dan Indro, serta dua ekor gajah betina yang diberi nama Lisa dan Ria.

 

 

 

Ilustrasi yang ada di atas adalah dua anak gajah yang beranjak usia remaja anggota keluarga dari Tim Pasukan Gajah Reaksi Cepat (EFS). Yang sebelah kiri bernama Nela dan sebelah kanan bernama Teso, mereka tampak asyik bercanda.

 

Nela adalah hasil perkawinan dari Lisa, gajah dari tim EFS dengan salah satu gajah liar yang berada di kawasan Tesso Nilo. Nela lahir pada tanggal 23 Februari 2007, termasuk anak gajah yang lincah, mudah diatur dan dilatih. Nela juga sering menjadi pusat perhatian tamu yang berkunjung ke rumahnya. Salah satu tamu tersebut adalah Harrison Ford, aktor film Hollywood yang takjub tatkala menerima kalungan bunga sebagai tanda penyambutan yang hangat, langsung dari uluran belalai-nya Nela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun