Dalam surah Ar-Rad'u ayat 28 kita diperintah untuk berdzikir atau mengingat allah supaya tebtram. Hal ini menjelaskan bahwa berdzikir itu perlu di lakukan oleh Masyarakat untuk mencari ketentraman, selain untuk mencari ketentraman berdzikir juga termasuk amalan yang disunnahkan oleh allah dan kitabnya.
Hal ini menjelaskan bahwa tradisi fidaan merupakan suatu kesunnahan, karena isi dari fidaan merupakan kalimat dzikir kepada allah swt. Dalam hadist juga dijelaskan pentingnya mendoakan orang yang sudah meninggal serta keutamaan berdzikir.
.( 1884)
Diriwayatkan dari Aisyah ra. Ia berkata; Rasulullah bersabda: barang siapa yang membaca laa ilaaha illah sebanyak tujuh puluh satu ribu maka berarti ia menebus (siksaan) dengan bacaan tersebut dari Allah 'Azza Wajalla dan begitu juga hal ini bisa dilakukan untuk orang lain. (Khazinah al-Asrar, hal.188)Â
Didalam hadist tersebut fidaan dijelaskan sebagai penebus siksaan bagi orang mati dengan bacaan dzikir mohon ampun kepada allh swt. Meskipun banyak organisasi atau Masyarakat yang memandang fidaan sebagai tradisi sesat, tetapi beberap orang meyakini bahwa fida merupakan dzikir yang di tujukan untuk leluhur kita yang sudah meninggal dan sebagai penolong dia di alam kubur sebagai tebusan siksaan dengan bacaan dzikir Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H