Memang tak semudah membalikan telapak tangan untuk memulihkan sektor pariwisata kita. Banyak yang harus dipertimbangkan bahkan setelah virus tersebut tak ada lagi. Misal, Â ketika pandemi sudah bukan ancaman, apakah para pengusaha sektor wisata siap? Karena selama pandemi, mereka kritis dan tidak menerima bantuan saat harus bertahan. Maka, mereka harus memulai lagi dari nol.
Pemerintah selama ini mengandalkan wisatawan asing, namun jika negara-negara di Eropa masih krisis akibat pandemi, tentu berlibur ke Indonesia bukanlah suatu yang utama. Andaipun lonjakan turis asing terjadi, apakah protokol kesehatan sudah difikirkan dan disiapkan? Karena bukan hal yang mustahil, Virus Covid-19 masih ada dan masih bisa menular.
Untuk faktor lingkungan, apakah pemerintah mengawasi dan mengontrol? bagaimana jika akibat himpitan ekonomi, maka banyak masyarakat yang mengeksploitasi sumber daya alam di laut? Atau jika pandemi sudah berakhir, dan terjadi peningkatan besar-besaraan sektor wisata, apakah antisipasi kerusakan alam sudah difikirkan? membludaknya wisatawan, pasti menimbulkan efek buruk pada lingkungan.
Semoga saja hal-hal yang kita kawatirkan tidak terjadi dan semoga  Pemerintah Indonesia telah menyiapkan dan memikirkan stimulus apa yang bisa diberikan kepada para pekerja di sektor wisata, khususnya wisata laut. Karena hanya tinggal beberapa minggu saja mereka mampu bertahan.
Penulis: Regina Septiarini Safri - Mahasiswa S2 Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H