Mohon tunggu...
Regina Phasya Millenia
Regina Phasya Millenia Mohon Tunggu... Lainnya - escaping through writing✨️

writing is a way of talking without being interrupted.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Teknologi Informasi pada Pelayanan Care Giver Lansia

19 Mei 2023   15:30 Diperbarui: 19 Mei 2023   15:35 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN
Halo semuanya sekalian, lama tidak berjumpa. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas mengenai teknologi informasi pada pelayanan caregiver lansia

Namun sebelum beranjak lebih jauh mengenai hal tersebut, apakah istilah teknologi informasi sudah akrab terdengar di telinga kalian? 

Mungkin beberapa dari kalian ada yang merasa lebih familiar dengan menyebut teknologi informasi sebagai "IT".

Dewasa ini, sering kali terdengar bahwa kehidupan kita memiliki ikatan erat dengan keberadaan teknologi informasi. 

Ketika berbicara mengenai hal tersebut pastinya komputer dan ponsel, atau yang lebih akrab disebut dengan handphone akan berbondong-bondong mendominasi sebagian besar dari pikiran kita. 

Sebenarnya apa makna dibalik kata tersebut? Dan apakah benar ponsel juga termasuk dalam kategori teknologi informasi? 

Dari sini kita dapat melihat bahwa untuk dapat mampu memahami peranan teknologi informasi bagi caregiver dalam melayani lansia, pertama-tama kita harus memahami makna istilah teknologi komunikasi terlebih dahulu. 

PEMBAHASAN

Teknologi berasal kata dari bahasa Yunani "techne" yang berarti 'keahlian' dan "logia" yang berarti 'pengetahuan'. 

Dalam pengertian sempit, Rusman (2011) mengartikan teknologi sebagai sebuah objek yang mengacu pada benda yang digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya, seperti mesin, perkakas atau perangkat keras. 

Sedangkan informasi dijabarkan sebagai suatu fakta maupun hal lain atau apapun yang ditemukan serta dapat dipergunakan sebagai sebuah input atau masukan dalam menghasilkan sebuah pengetahuan. 

Gordon B. Davis menyebutkan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau nilai yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang maupun yang akan datang. 

Burch dan Stater turut melontarkan definisi informasi, yakni penggabungan ataupun pengolahan data untuk menghasilkan atau memberikan pengetahuan dan pengertian. Disusul dengan George R. Tery, PhD yang menyatakan informasi ialah data yang dapat memberikan maupun mengandung informasi yang penting.

Undang-undang Sistem Nasional Penelitian dan Pengembangan, dan Penerapan ilmu Pengetahuan dan Teknologi nomor 18 tahun 2002 pasal 1 ayat 2 mencatat bahwa teknologi diartikan sebagai sebuah cara, metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari pemanfaatan beraneka ragam disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, maupun peningkatan mutu kehidupan manusia.

Selanjutnya, teknologi informasi termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai penggunaan teknologi seperti komputer, elektronik dan telekomunikasi, untuk mengolah dan mendistribusikan informasi ke dalam bentuk digital

Hal ini tentunya memiliki korelasi dengan pendapat Information Technology Association of America atau (ITAA) yang menjabarkan teknologi informasi sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang desain, pengembangan, implementasi, hingga manajemen sistem informasi yang berbasiskan komputer, khususnya aplikasi software dan hardware

Sudah banyak ahli yang mendefinisikan tentang teknologi informasi sesuai dengan pendapat dan cara pandang mereka tersendiri dalam melihat hal tersebut. Beberapa diantaranya adalah pendapat Hamzah (2017) yang mendefinisikan teknologi informasi sebagai segala hal yang meliputi dan berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi yang dapat memudahkan manusia dalam memperoleh pengetahuan. 

Kemudian pendapat yang dikemukakan oleh Naediawati (2018) dan selaras dengan Hamzah, yakni menjabarkan teknologi Informasi sebagai bentuk apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. 

Teknologi informasi menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, juga video. 

Ketika berbicara baik secara implisit maupun eksplisit, teknologi informasi tidak hanya terbatas sekedar berupa teknologi komputer saja, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. 

Dengan demikian, yang disebut dengan teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan juga teknologi komunikasi. 

Peranan teknologi informasi pada masa kini tidak hanya diperuntukkan bagi organisasi atau perusahaan, melainkan juga untuk kebutuhan individu atau perseorangan.

Pada tahun 2016, Risanto dalam bukunya yang berjudul Home Care Nursing menyebutkan suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki/mengganti diri dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya secara perlahan-lahan disebut dengan menua.

Proses penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan dan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 

  1. Faktor fisik atau biologi.

  2. Faktor psikologi.

  3. Faktor sosial, yang berlangsung secara alami, terus menerus dan juga berkelanjutan.

Apakah kalian tahu? Bahwa salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa acapkali dilihat dari umur harapan hidup penduduknya. Begitu juga Indonesia sebagai suatu negara berkembang.

Indonesia sebagai negara berkembang mengalami lonjakan teknologi sebagai dampak dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat, tersedianya infrastruktur yang lebih baik dan semakin terjangkaunya teknologi.

Dengan perkembangan yang cukup baik, diproyeksikan bahwa angka harapan hidup lansia dapat mencapai hingga lebih dari 70 tahun. Hal ini merupakan gambaran atas apa yang terjadi pada seluruh negara di dunia berkat hadirnya kemajuan teknologi yang dialami. 

Kita semua juga mengetahui bahwa menua atau menjadi tua merupakan sebuah kepastian yang akan dialami dan menghampiri setiap orang. 

Akan tetapi, kita juga memiliki pilihan untuk menjadi 'tua' yang sehat dan produktif melalui upaya pemeliharaan kesehatan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.

Mengutip dari Jurnal Statistik Penduduk Lanjut Usia yang diterbitkan Badan Pusat Statistik, dalam kurun waktu hampir 5 dekade ini (periode tahun 1971 sampai dengan tahun 2020), persentase lansia di Indonesia meningkat sekitar 2 kali lipat, menjadi 9.92% atau hampir menyentuh angka sekitar 26 juta jiwa.

Dalam buku pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup orang lanjut usia di Indonesia karya Restyandito yang terbit pada tahun 2016 mencantumkan bahwa adanya perkembangan teknologi, bertujuan untuk dapat mengaplikasikan teknologi itu sendiri yang mampu mengatasi masalah dan kesulitan yang timbul akibat gejala penuaan, sehingga orang lanjut usia dapat menggunakan teknologi untuk kehidupan yang lebih sehat, lebih mandiri dan dapat terlibat lebih banyak dalam hubungan sosial. 

Setelah menginjak lanjut usia, tidak menutup kemungkinan kemampuan fisik dan mental seseorang akan mengalami penurunan. Hal ini yang kemudian akan menimbulkan ciri atau kendala kemampuan seorang lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

Merawat anggota keluarga yang sudah lanjut usia dapat dikatakan sebagai hal yang cenderung tidak mudah, namun tidak dapat dikategorikan sebagai hal yang dapat disepelekan juga. 

Kebanyakan orang mungkin bingung bagaimana merawat lansia yang benar. 

Tidak jarang seorang lansia membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra yang mungkin sulit diberikan anggota keluarga yang masih produktif.

Ditambah dengan kesibukan lainnya yang tidak dapat ditinggalkan. 

Pada titik inilah yang membuat sebagian besar orang mulai mempertimbangkan bahkan memutuskan untuk mempekerjakan caregiver

Seorang caregiver memiliki tugas dan fungsi untuk meringankan beban pasien atau keluarganya, sehingga pasien tersebut dapat menjalani aktivitas sehari-harinya secara normal. 

Singkatnya, seorang caregiver berperan dalam membantu mengatasi kesulitan-kesulitan seseorang yang memiliki keterbatasan kemampuan, baik karena kondisi kesehatan tertentu ataupun usia.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) salah satu permasalahan mendasar yang perlu disoroti pada lansia adalah terkait masalah kesehatan akibat proses penuaan dan kemunduran fungsi tubuh yang terjadi secara bertahap. 

Sebab hal ini akan berdampak pada kerusakan jaringan atau organ.

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan bahwasannya seiring dengan bertambahnya usia, lansia mengalami ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga membutuhkan pendamping lansia atau caregiver

Caregiver memiliki peran sebagai pendamping dan membantu lansia dalam melakukan kegiatan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Caregiver yang dimaksud disini merupakan pendamping informal yang dapat berasal dari keluarga, relawan, maupun kader yang mampu memberikan bantuan dan pendampingan kepada lansia.

Dalam sebuah jurnal penelitian pemberdayaan caregiver dikatakan bahwa pendampingan lansia menjadi salah satu upaya dalam membangun sistem perawatan terpadu untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan di rumah.

Hal ini selaras dengan pedoman yang dikeluarkan oleh WHO (World Health Organization) yang menyediakan kerangka kerja untuk layanan kesehatan dan perawatan yang berkualitas bagi para lansia. 

Di dalamnya, dijelaskan bahwa pengembangan perawatan lansia dapat dilakukan dengan inovasi teknologi yang berfokus pada perawatan kesehatan, manajemen penyakit dan bantuan rumah tangga. 

Hal ini menjadi rencana aksi pengembangan industri perawatan lansia cerdas untuk mendorong peningkatan kesehatan dan kesejahteraan lansia sekaligus menjelaskan bahwa kehadiran seorang caregiver dengan keberadaan teknologi informasi tidak dapat terlepas antara satu dengan yang lainnya. 

Sebagai salah satu contoh pembelajaran, kita dapat merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Bonner dan Idris pada tahun 2012, berjudul Assistive Technology as a Means of Supporting People with Dementia: A Review.

Penelitian tersebut berhasil membuktikan terdapat peningkatan kualitas hidup penderita demensia yang mendapat bantuan dari teknologi dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan besaran proporsi masing-masing jenis teknologi (meliputi GPS dan video recording message) yang disesuaikan tergantung kepada kebutuhan masing-masing klien demensia.

Contoh lainnya adalah penelitian Readiness for Technology Use With People With Dementia: The Perspectives of Significant Others yang dilakukan oleh Lena Rosenberg pada tahun 2012 dan mengungkap bahwa kerabat dari penderita demensia merasa sangat terbantu dalam mendampingi kehidupan sehari-hari individu dengan penggunaan teknologi pendamping  semacam GPS (Global Positioning System).

Berdasarkan pemaparan diatas, membuktikan dalam kehidupan sehari-hari teknologi menduduki peranan yang sangat penting. 

Selain bertujuan untuk memecahkan suatu masalah, teknologi informasi bermanfaat dalam menunjang kehidupan manusia agar lebih baik dan membantu meningkatkan efektivitas serta efisiensi aktivitas manusia.

Keuntungan lainnya yang didapatkan dari penggunaan teknologi pendamping, antara lain: 

  • Meningkatkan tingkat kepercayaan antara lansia dengan pendamping/caregiver.

  • Menurunkan tingkat kecemasan yang didapatkan keluarga dan pendamping/caregiver dalam mengurus lansia.

  • Memiliki beraneka ragam jenis dengan fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pendampingan lansia.

  • Penggunaannya mampu menekan atau menghemat biaya jika dibandingkan dengan lansia yang mendapatkan perawatan baik di panti maupun layanan perawatan lansia lainnya.

PENUTUP

Berdasarkan materi pada kali ini dapat disimpulkan dalam bahasa Inggris Teknologi Informasi dikenal dengan istilah Information technology yakni istilah umum dalam penyebutan teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. 

Teknologi informasi menyatukan aspek komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi tidak hanya berupa komputer pribadi saja, tetapi juga mencakup telepon, televisi, peralatan rumah tangga elektronik, hingga peranti genggam modern seperti ponsel. 

Secara implisit ataupun eksplisit, teknologi informasi tidak hanya sekedar berupa teknologi komputer saja, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. 

Dengan kata lain, yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. 

Penjelasan materi di atas pastinya sudah cukup lengkap guna menambah wawasan terkait dengan teknologi informasi pada pelayanan caregiver lansia. 

Dari penjabaran tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan teknologi informasi menempati posisi penting dalam mendukung, menunjang dan meningkatkan aktivitas serta kualitas informasi untuk pemberian layanan secara maksimal kepada lansia.

Setelah memahami mengenai teknologi informasi, diharapkan rekan-rekan dapat menyadari betapa pentingnya teknologi informasi itu sendiri bagi caregiver dalam melayani lansia.

DAFTAR PUSTAKA
diolah dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun