Mohon tunggu...
Regina Dionne
Regina Dionne Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Benarkah Jaringan Permanen Masih Membelah?

25 September 2017   23:23 Diperbarui: 25 September 2017   23:30 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain felogen, contoh lainnya adalah jaringan parenkim. Jaringan parenkim  seringkali disebut juga dengan jaringan pengisi karena jaringan parenkim dapat ditemukan hampir di semua bagian tumbuhan. Dari tumbuhan purba sampai dengan tumbuhan tingkat tinggi, dapat ditemukan jaringan parenkim. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan parenkim termasuk dalam golongan jaringan permanen. Dapat dilihat, ada kejanggalan pada jaringan parenkim karena jaringan parenkim tersusun atas sel-sel hidup yang aktif membelah. Hal ini dapat dilihat dari peran jaringan parenkim dalam proses regenerasi yang terjadi jika tumbuhan terluka. Tanpa sel-sel yang masih hidup, tidak dimungkinkannya terjadi regenerasi

Argumen penulis yang lain adalah sifat totipotensi yang dimiliki oleh jaringan dewasa. Totipotensi merupakan kemampuan setiap sel tumbuhan untuk membelah dan menghasilkan individu baru yang sempurna. Sifat ini pertama kali ditemukan oleh F.C. Steward dari Cornell University pada tahun 1958. Steward melakukan percobaan dengan menempatkan potongan kecil jaringan floem wortel yang telah mengalami diferensiasi ke dalam media pertumbuhan. Jaringan tersebut kemudian mengalami pembelahan dan berkembang menjadi akar multiseluler. Akar tersebut kemudian diletakkan pada media tanam yang padat. Akar kemudian tumbuh menjadi tumbuhan dewasa yang utuh. Dari percobaan Steward ini dapat dibuktikan bahwa jaringan dewasa juga memiliki sifat totipoten, atau menyimpan sifat yang dapat diwariskan sehingga memungkinkan untuk membentuk individu baru yang utuh.

Kemampuan unik yang dimiliki oleh jaringan dewasa dapat dimanfaatkan untuk kultur jaringan yang bertujuan untuk menghindari punahnya suatu spesies tumbuhan. Kultur jaringan adalah usaha memperbanyak jumlah tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian pada tanaman, lalu menumbuhkannya pada media buatan yang kaya nutrisi dan aseptik. Wadah yang digunakan adalah wadah tertutup yang tembus cahaya pada suhu tertentu sehingga tanaman dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Jaringan yang dipilih disebut dengan eksplan yang umumnya diambil dari ujung batang dan ujung akar.

Kultur jaringan memiliki beberapa keuntungan, seperti tidak ada ketentuan khusus dalam pemilihan jaringan yang akan digunakan, dapat dilakukan pada tempat yang kecil atau sempit, dan hasil dari kultur jaringan banyak dalam waktu yang relatif pendek. Metode ini juga sangat bermanfaat karena saat ini sudah banyak spesies tumbuhan yang hampir punah, contohnya bunga bangkai (Raflesia Arnoldi), pohon damar, bunga kantong semar, pohon ulin, pohon cendana, bunga anggrek tebu, tengkawang, daun payung, bunga Edelweis Jawa, tanaman balam suntai, tanaman bayur, pohon durian, pohon enau, jambu monyet (Anacardium occidentale), durian burung (Durio lanceolatus dan Durio acutifolius), kemiri (Aleurites moluscana), aren (Arenga pinnata),  kayu manis (Cinnamomun burmanii), gandaria (Bouea macrophylla), jambu mawar (Syzigium jambos), jeruk jepara (Limnocitrus littoralis), juwet hutan (Spondias pinnata),dan masih banyak lagi. Pertumbuhan penduduk juga meningkatkan jumlah kebutuhan penduduk akan tumbuhan. Oleh karena itu, metode ini sangat membantu untuk pertumbuhan penduduk.

Yang membedakan pembelahan jaringan permanen dan jaringan meristem adalah pada proses pembelahannya. Jaringan permanen dapat mengalami proses pembelahan namun tidak selurunya dapat membelah karena pembelahan  merupakan tugas utama yang dilakukan oleh jaringan meristem walaupun jaringan permanen lebih sempurna dibandingkan jaringan meristem.

Dari penjelasan tentang jaringan tumbuhan di atas, dapat disimpulkan bahwa jaringan permanen dalam tumbuhan masih bisa mengalami proses pembelahan, namun hanya pada saat-saat tertentu saja.

Nah, sudah terpecahkan pertanyaannya. Apakah anda sudah mulai paham tentang jaringan tumbuhan? Jikan belum, silahkan menuliskan pertanyaan anda pada kolom komen. Sekian artikel saya kali ini, semoga apa yang telah dibahas pada artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Silahkan sampaikan kritik dan saran pada kolom komen. Kritik dan saran anda sangat berguna bagi penulis untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan menyajikan konten - konten yang lebih menarik pada artikel berikutnya. Penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian informasi ataupun dalam penmilihan kata. Akhir kata, terima kasih telah meluangkan waktu untuk mebaca artikel saya kali ini.

Sumber :

Irnaningtyas. Istiadi, Yossa. 2014. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga

https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan

https://id.wikipedia.org/wiki/Totipotensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun