Mohon tunggu...
Regina Dealova
Regina Dealova Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi akuu main voli dan membacaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kesehatan Mental

25 Oktober 2024   19:21 Diperbarui: 15 November 2024   00:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membangun Kesehatan Mental: Relevansi Teori Psikosial Erikson di Era Modern

Teori psikososial Erik Erikson, yang menjabarkan perkembangan kepribadian manusia melalui delapan tahap krisis psikososial, tetap relevan dalam memahami dan membangun kesehatan mental di era modern. Teori ini menekankan peran pengalaman sosial dalam membentuk identitas dan kesejahteraan individu. Di era yang dipenuhi dengan tantangan unik, seperti teknologi, perubahan sosial yang cepat, dan tekanan global, teori Erikson menawarkan kerangka kerja yang berharga untuk memahami bagaimana individu menghadapi dan mengatasi berbagai krisis psikososial.

Relevansi Teori Erikson di Era Modern

1. Identitas dan Peran Sosial: Di era digital, individu dibombardir dengan beragam informasi dan pengaruh yang dapat menimbulkan kebingungan identitas. Teori Erikson membantu memahami bagaimana individu membangun identitas mereka dalam konteks sosial yang terus berubah. Tahap "Identitas vs. Kebingungan Peran" menjadi sangat relevan, karena individu dihadapkan pada tekanan untuk menemukan jati diri mereka di tengah beragam pilihan dan peran sosial yang tersedia.

2. Hubungan Interpersonal: Era modern ditandai oleh perubahan dalam pola hubungan interpersonal. Teori Erikson menekankan pentingnya hubungan intim dan makna dalam kehidupan. Tahap "Keintiman vs. Isolasi" menjadi semakin penting, karena individu dihadapkan pada tantangan untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna dalam era yang serba cepat dan individualistis.

3. Generativitas dan Makna Hidup: Di era modern, individu seringkali merasa tertekan untuk mencapai kesuksesan dan produktivitas. Teori Erikson menawarkan perspektif tentang pentingnya "Generativitas vs. Stagnasi"dalam menemukan makna dan tujuan hidup. Individu perlu menemukan cara untuk berkontribusi kepada masyarakat dan meninggalkan warisan positif untuk generasi mendatang.

4. Adaptasi Terhadap Perubahan: Era modern ditandai oleh perubahan yang cepat dan tidak terduga. Teori Erikson menekankan pentingnya fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi. Setiap tahap krisis psikososial memberikan kesempatan bagi individu untuk belajar dan tumbuh. Kemampuan untuk mengatasi tantangan dan membangun resilience menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan mental di era yang penuh ketidakpastian.

Implikasi Teori Erikson untuk Membangun Kesehatan Mental

Pengembangan Program Intervensi: Teori Erikson dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan program intervensi yang mendukung perkembangan psikososial individu di berbagai tahap kehidupan. Misalnya, program untuk remaja yang fokus pada membangun identitas diri, atau program untuk dewasa muda yang membantu mereka membangun hubungan yang sehat.

Peningkatan Kesadaran Diri: Memahami teori Erikson dapat membantu individu untuk lebih memahami perkembangan psikososial mereka sendiri. Hal ini dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang mereka hadapi di berbagai tahap kehidupan.

Peningkatan Keterampilan Sosial: Teori Erikson menekankan pentingnya hubungan interpersonal dalam membangun kesehatan mental. Program yang fokus pada pengembangan keterampilan sosial, seperti komunikasi asertif, empati, dan resolusi konflik, dapat membantu individu untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna.

Peningkatan Resiliensi: Teori Erikson menunjukkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk mengatasi tantangan dan tumbuh dari pengalaman mereka. Program yang fokus pada pengembangan resilience, seperti mindfulness, latihan mental, dan pengembangan keterampilan mengatasi stres, dapat membantu individu untuk menghadapi tantangan era modern dengan lebih baik.

Teori psikososial Erikson memberikan kerangka kerja yang berharga untuk memahami tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh anak muda di era digital, khususnya dalam tahap "Identitas vs. Kebingungan Peran"

Tekanan untuk Membangun Identitas di Era Digital:

Perbandingan Sosial: Media sosial menciptakan lingkungan yang penuh perbandingan, di mana anak muda terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain yang tampak sempurna. Hal ini dapat memicu perasaan tidak aman, rendah diri, dan iri hati, yang berdampak negatif pada kesehatan mental

Ekspektasi yang Tidak Realistis: Anak muda di era digital dibombardir dengan citra ideal yang tidak realistis, baik dalam hal penampilan, gaya hidup, maupun prestasi. Tekanan untuk mencapai kesempurnaan ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan makan

Identitas Virtual: Anak muda seringkali menciptakan identitas virtual yang berbeda dari identitas mereka di dunia nyata. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan peran dan kesulitan dalam membangun identitas yang otentik dan terintegrasi

Tantangan dalam Menemukan Makna dan Tujuan Hidup:

Ketergantungan pada Validasi Online: Anak muda seringkali mencari validasi dan pengakuan dari dunia maya, yang dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan depresi ketika tidak mendapatkannya. Hal ini dapat menghambat mereka dalam menemukan makna dan tujuan hidup yang otentik

Kesulitan Berhubungan: Interaksi online yang berlebihan dapat menghambat kemampuan anak muda untuk membangun hubungan yang sehat dan bermakna di dunia nyata. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial, rasa kesepian, dan kesulitan dalam mengembangkan keterampilan interpersonal yang penting untuk membangun identitas dan kesejahteraan

Dampak pada Perkembangan Psikososial:

Penundaan dalam Menemukan Identitas: Tekanan dan tantangan yang dihadapi anak muda di era digital dapat menyebabkan penundaan dalam membangun identitas yang kuat dan terintegrasi. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat, menemukan makna hidup, dan mencapai potensi mereka Meningkatnya Risiko Gangguan Mental: Paparan berlebihan terhadap informasi negatif, perbandingan sosial, dan tekanan untuk tampil sempurna dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan,depresi,dan gangguan makan.

Kesimpulan:

Teori Erikson membantu kita memahami bahwa tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh anak muda di era digital merupakan bagian dari proses membangun identitas yang kompleks. Penting untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat agar anak muda dapat mengatasi tekanan dan tantangan ini, membangun identitas yang sehat, dan mencapai kesejahteraan mental.

Pencarian mendalam

Cari, tanya, atau hanya ngobrol

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun