Eun-ah tersenyum kecil, tapi raut wajahnya berubah serius. "Aneh. Aku merasa hal yang sama."
Malam itu, mereka berbincang panjang, mengungkap perasaan aneh tentang dj vu yang mereka rasakan. Saat Eun-ah menunjukkan catatan kuno tentang Goguryeo, ia menemukan sebuah ukiran di salah satu artefak:
"Cinta yang terpisah oleh waktu akan kembali menyatu. Aku, Hwan, akan mencari mu, Areum."
Ji-ho menatap ukiran itu dengan napas tertahan. "Hwan... Areum... Itu nama kita. Aku tahu."
Air mata Eun-ah mengalir. "Dan kau menemukanku lagi."
Akhir yang Abadi
Ji-ho dan Eun-ah menghabiskan waktu menjelajahi jejak-jejak Goguryeo, membangun hubungan yang terasa seperti melanjutkan sesuatu yang tak pernah selesai. Ji-ho, yang dulu kehilangan Areum dalam perang, kini bersumpah untuk melindunginya di kehidupan ini.
Di bawah bulan purnama yang sama seperti berabad-abad lalu, Ji-ho berlutut di depan Eun-ah di atas pegunungan yang pernah menjadi benteng Goguryeo.
"Di kehidupan ini, aku tidak akan kehilanganmu lagi," bisiknya.
Eun-ah tersenyum, mengangguk dengan air mata kebahagiaan.
Janji yang mereka buat di masa lalu kini terpenuhi. Cinta mereka, yang melintasi waktu dan kehidupan, akhirnya menemukan keabadiannya.