Secara personal, pendakwah harus bisa bertahan dan bertegak teguh untuk tetap berdakwah di era disrupsi ini. Untuk itu pendakwah harua selalu berpikir kritis dengan perkembangan isu atau tranding topik di jagat digital yang sedang berlangsung. Alternatif yang harus dilakukan dengan pemecahan yang mana sebisa mungkin dengan canggih (sophisticated).Â
Sampai pada penghujung, akhirnya dapat disimpulkan bahwa untuk berdakwah di era disrupsi ini seorang pendakwah harus memiliki kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EQ) dengan baik dan tepat, akrab dengan dunia digital dan isu-isu di dalamnya yang sedang berlangsung, dan harus mengadopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam berdakwah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H