Mohon tunggu...
refky junus
refky junus Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

"Good Company, Bad Stock" : Analisis Fundamental Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

14 Desember 2016   17:18 Diperbarui: 14 Desember 2016   17:31 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pergerakan Harga Saham BSDE dan Indeks Sektor Properti

Sementara itu, masih menurut Mandiri Sekuritas, sepanjang tahun ini pencapaian prapenjualan BSDE diperkirakan Rp6,2 triliun, atau sedikit di bawah target yang ditetapkan perseroan yakni yang dinyatakan pada Annual Reportperusahaan 2016 yakni Rp 6,86 Triliun. Moody's Investor Service memprediksi pendapatan berulang (recurring income) BSDE dapat meningkat 30% dalam 12 bulan hingga 18 bulan mendatang. Hal ini seiring mulai beroperasinya aset-aset baru milik BSDE , antara lain Aeon Mall, Court Megastore, Q Big Mall, dan Green Office Park 9.

Progresi Rencana Pembangunan Tol Akses Balaraja-Serpong[v]

Pada Juli 2016 lalu, terkait proses pembebasan lahan jalan tol Balaraja Serpong sepanjang 30 km diberitakan sudah mencapai presentasi 80-90%. Dan ini diakui sejumlah pihak mengalami kemajuan yang signifikan. Rencananya tol ini diharapkan menjadi akses alternatif masyarakat pengguna jalan menuju Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel dan sebaliknya.

Rilis Obligasi Baru untuk Refinancing dan Modal Ekspansi[vi][vii]

BSDE berencana menerbitkan obligasi baru untuk memenuhi kebutuhan belanja modal dan menebus (refinancing) obligasi yang akan jatuh tempo pada 2020. Obligasi baru yang akan diterbitkan akan jatuh tempo pada 2023 atau bertenor tujuh tahun. Moody's Investor Service menyematkan peringkat Ba3 untuk surat utang yang akan diterbitkan BSD.

Dalam laporan Moody's yang dikutip, Kamis (29/9/2016), US$75 juta dana hasil penerbitan obligasi BSD untuk belanja modal, modal kerja, dan kebutuhan perseroan lainnya. Sementara itu, sisa dana hasil penerbitan obligasi baru akan digunakan untuk  membeli kembali obligasi yang jatuh tempo 2020 melalui tender offer. Obligasi jatuh tempo 2020 itu berjumlah US$225 juta dengan tingkat kupon 6,75%. Dengan kata lain, Bumi Serpong Damai berniat memperpanjang tenor obligasi dari 2020 menjadi 2023. Secara terpisah dalam keterbukaan informasi di Bursa Singapura, Sinarsmas Land menyatakan, tender offer untuk pemegang obligasi jatuh tempo 2020 telah dimulai pada 27 September 2016 dan akan berakhir 10 Oktober 2016.

Moody's juga menilai tambahan utang hingga US$75 juta akan melemahkan kinerja keuangan Bumi Serpong Damai dalam 12-18 bulan ke depan. Namun, Moody's memperkirakan BSDE tetap memadai diposisikan dalam peringkat Ba3. Di sisi lain, Moody's juga memprediksi recurring incomeBSDE akan mengalami peningkatan yang ditopang oleh pendapatan sewa dari operasional properti investasi seperti Aeon Mall, Court Megastore, Q Big Mall, dan Green Office Park 9. Moody's juga menilai pencapaian prapenjualan atau marketing sales BSDE sebanyak Rp3,6 triliun di Agustus 2016 masih sejalan dengan ekspektasi. Jumlah tersebut juga setara 50% dari target sepanjang tahun dan pencapaian itu lebih baik dibandingkan perusahaan pengembang papan utama lain di BEI.

Anggaran Penambahan Tabungan Lahan/Landbank[viii]

Disokong oleh kondisi fundamental dan kinerja yang kuat, emiten properti berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, BSDE, terus menambah cadangan lahan untuk mendukung proyek-proyek BSDE di masa depan. Hingga kuartal ketiga 2016, kas yang dialokasikan BSDE untuk pembelian tanah mencapai Rp1,26triliun. Penambahan lahan ini dinilai perusahaan sangat perlu mengingat permintaan akan produk perseroan masih sangat tinggi.

Keleluasaan BSDE untuk melakukan ekspansi lahan ditopang oleh neraca keuangan yang sehat dan kuat. Per 30 September 2016, Total Aset BSDE tercatat Rp37,15triliun, dengan Total Ekuitas Rp23,4 triliun. Pra-penjualan sampai dengan September 2016 mencapai Rp4,1 triliun yang utamanya disumbangkan oleh penjualan rumah, sebesar Rp2,58 triliun atau 63% dari total pra-penjualan, sementara sisanya adalah dari kavling tanah, strata title, dan ruko.

Lesunya Pasar Properti[ix]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun