Ketika pertempuran dimulai, pengkhianatan muncul dari seorang jenderal yang berpihak kepada Jayakatwang. Dalam duel yang menentukan, Raden Wijaya berhadapan langsung dengan pengkhianat tersebut. Di tengah pertarungan, jenderal itu berusaha membuktikan kekuatannya, namun Raden Wijaya menunjukkan keberanian yang tak tergoyahkan. Ia mengingatkan pasukannya akan tujuan mereka, dan semangat mereka pun bangkit kembali.
   Dengan serangan yang terkoordinasi, pasukan Raden Wijaya, terinspirasi oleh keteguhan hati rajanya, berhasil mengalahkan Jayakatwang. Dalam momen kemenangan itu, suara sorak-sorai menggemakan semangat baru di Trowulan.
   Setelah pertempuran yang menentukan, Raden Wijaya berdiri di atas bukit dengan pandangan menghadap ke desa yang baru dibangunnya. Dikelilingi oleh para pengikutnya yang bersorak gembira, ia mengangkat pedangnya dan berseru, "Hari ini, kita tidak hanya merebut kembali kekuasaan, tetapi juga mengukuhkan persatuan Majapahit! Ini adalah kerajaan kita semua!"
   Dengan tekad yang membara, Raden Wijaya berkomitmen untuk menjadikan Majapahit sebagai simbol persatuan dan kemakmuran. Dia mengajak semua suku untuk bersatu demi masa depan yang gemilang. Dengan semangat baru, sejarah Majapahit pun dimulai, dan nama Raden Wijaya akan dikenang sebagai raja yang membawa harapan baru bagi rakyatnya, selamanya terukir dalam lembaran sejarah Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H