Mohon tunggu...
Refita Hesti
Refita Hesti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Sejarah Kerajaan Majapahit

30 Oktober 2024   10:11 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pertempuran dimulai, pengkhianatan muncul dari seorang jenderal yang berpihak kepada Jayakatwang. Dalam duel yang menentukan, Raden Wijaya berhadapan langsung dengan pengkhianat tersebut. Di tengah pertarungan, jenderal itu berusaha membuktikan kekuatannya, namun Raden Wijaya menunjukkan keberanian yang tak tergoyahkan. Ia mengingatkan pasukannya akan tujuan mereka, dan semangat mereka pun bangkit kembali.

Modifikasi Klimaks

Dengan serangan yang terkoordinasi, pasukan Raden Wijaya, terinspirasi oleh keteguhan hati rajanya, berhasil mengalahkan Jayakatwang. Dalam momen kemenangan itu, suara sorak-sorai menggemakan semangat baru di Trowulan.

Modifikasi Koda

Setelah pertempuran yang menentukan, Raden Wijaya berdiri di atas bukit dengan pandangan menghadap ke desa yang baru dibangunnya. Dikelilingi oleh para pengikutnya yang bersorak gembira, ia mengangkat pedangnya dan berseru, “Hari ini, kita tidak hanya merebut kembali kekuasaan, tetapi juga mengukuhkan persatuan Majapahit! Ini adalah kerajaan kita semua!”

Dengan tekad yang membara, Raden Wijaya berkomitmen untuk menjadikan Majapahit sebagai simbol persatuan dan kemakmuran. Dia mengajak semua suku untuk bersatu demi masa depan yang gemilang. Dengan semangat baru, sejarah Majapahit pun dimulai, dan nama Raden Wijaya akan dikenang sebagai raja yang membawa harapan baru bagi rakyatnya, selamanya terukir dalam lembaran sejarah Nusantara.

Sejarah Kerajaan Majapahit 

        Cikal bakal Nusantara terlahir dari Kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan yang kelak menjadi legenda. Pada abad ke-14, kisah ini dimulai. Raden Wijaya, putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, terpaksa melarikan diri bersama tiga sahabat setianya: Sora, Nambi, dan Ranggalawe. Mereka adalah para pendekar yang memiliki keberanian luar biasa, namun harus menghadapi tantangan besar setelah runtuhnya Kerajaan Singasari akibat pemberontakan Jayakatwang.

      Dalam pelarian mereka, Raden Wijaya menemukan perlindungan di desa Kudadu. Di sana, kepala desa memberikan tempat untuk bersembunyi. Namun, Raden Wijaya tahu bahwa mereka tidak bisa selamanya bersembunyi. Dia merencanakan sebuah strategi untuk merebut kembali kekuasaan.

     Setelah berunding dengan Arya Wiraja di Sumenep, Raden Wijaya diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan. Dia menamai desa yang dibangunnya Majapahit, terinspirasi dari banyaknya pohon maja yang berbuah pahit. Dengan kerja keras, Raden Wijaya berhasil menarik penduduk dari Tumapel dan Daha untuk datang dan menetap di desa barunya.

       Namun, rencana ambisiusnya untuk merebut kembali takhta dari Jayakatwang terhalang oleh ketidakpastian. Saat menjelang pertempuran, beberapa prajurit meragukan keberhasilan mereka. Dalam suasana tegang itu, Raden Wijaya memanggil Sora untuk menyelidiki potensi pengkhianatan di dalam barisan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun