Mohon tunggu...
Refiola Almathea
Refiola Almathea Mohon Tunggu... Wiraswasta - my self

trust no man , fear no bitch

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Komunikasi Internasional

24 September 2018   03:43 Diperbarui: 24 September 2018   13:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Peranan komunikasi internasional melalui media

 Komunikasi internasional merupakan hal yang sangat penting bagi suatu negara untuk melakukan proses politik dengan negara lainnya. Sebenarnya secara umum komunikasi internasional menjelaskan bagaimana seorang perwakilan dalam suatu negara menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada perwakilan dari negara lain.

Menurut Davison dan George yang melihat Komunikasi Internasional itu sebagai hubungan politik antar bangsa menyebutkan sebagai "By International Political Communication, we refer to the use by national states of Communication to influence the politically relevent behaviour in other national states".

Dengan ini maka dapat dimasukkan ke dalam pengertian ini segala macam bentuk kegiatan seperti propaganda, informasi, diplomasi dan pertahanan keamanan suatu negara. Tapi dari pengertian ini, tidak termasuk penyebaran agama dan pendidikan.

Komunikasi Internasional sejauh ini mengalami banyak perubahan dan semakin berkembang. Baik itu untuk secara ekonomi, militer dan politik selalu berhubungan antar satu dengan yang lainnya seperti bendera, kapal, telegraf dan satelit. Hal tersebutlah yang membuat saya berfikir bahwa komunikasi internasional tidak bisa dikesampingkan dari media, sebab media pun memiliki peranan penting dalam proses komunikasi.

Misalkan informasi melalui saluran radio, televisi dan juga surat kabar. Ditambah lagi dengan sekarang ini bahwa media online telah merajai saluran informasi antar negara. Sering kita jumpai berita-berita dari luar negeri di internet. Sebenarnya hal ini timbul karena adanya perkembangan teknologi Pada abad ke 19, sehingga mulailah dimunculkannya  peluasan media baru yaitu radio dan televisi.

 Seiring berjalannya waktu komunikasi internasional tidak lagi menjadi misi pemerintahan saja dalam suatu negara atau perwakilan suatu negara untuk menyampaikan pesan kepada negara lain. Kini siapa pun bisa melakukan sebuah komunikasi internasional. Perkembangan teknologi menjadi faktor utama sehingga hal tersebut dapat terjadi.

Hemat saya teknologi sangat membantu di era keterbukaan informasi sekarang ini. media massa pun kini beralih untuk terjun secara online guna mempermudah bagi siapa saja yang mengaksesnya. Hal ini pun mendasari keterbukaan informasi dapat tersebar ke seluruh penjuru dunia.

Singkatnya ketika kita berselancar di internet maka sering kita menjumpai artikel yang berasal dari luar negeri atau bahkan penelitian-penelitian orang asing. Hal ini lah yang menjadikan penulis dalam artikel tersebut berkomunikasi internasional.

Karena yang menerima informasi tersebut adalah orang yang berada di negara lain walaupun tidak mendapatkan tanggapan secara langsung dari si pembaca tersebut. Inti dari itu semua adalah penyebaran informasi antar negara.

Dalam perspektif jurnalistik, komunikasi internasional dilakukan melalui media massa cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan berbagai publikasi cetak lainnya), dan juga melalui media massa elektronik (radio, televisi, film, video, dan internet). Kegiatan komunikasi internasional lazimnya berlangsung secara wajar, objektif, dan alami.

Kegiatan ini bersifat netral dan menghindari sikap sengaja memojokkan pihak lain. Walaupun demikian, ada kemungkinan perspektif jurnalistik digunakan secara subjektif untuk kepentingan propaganda dengan tujuan akhir mengubah kebijakan dan kepentingan satu negara atau memperlemah posisi negara lawan atau negara lain yang dipandang tidak/kurang bersahabat (Mohammad Shoelhi, 2009).

Peran media

Pada abad ke 19 komunikasi internasional yang dilakukan oleh suatu negara merupakan pertukaran informasi untuk kepentingan negaranya dan dibarengi keuntungan bersama melalui surat kabarlah informasi itu tersebar.

Radio mulai muncul dan negara barat yang pertama kali memahami transmisi suara manusia pada tahun 1902. Pada saat itu juga radio menjadi sasaran empuk untuk melakukan propaganda serta dimanfaatkan sepenuhnya oleh militer barat.

Peran media sangatlah signifikan dalam memberikan sebuah informasi kepada publik, hal itu tidak terlepas dari adanya kepentingan dari suatu negara dalam menyampaikan maksud dan tujuan tertentu.

Dalam kasus ini kita bisa melihat apa yang dilakukan donald trump ketika memutuskan bahwa yerusalem ibu kota israel. Penuh dengan kontroversi namun kembali lagi kita melihat bahwa peran dari media, sehingga dari negara lain pun dapat mengetahui informasi penting itu.

Peran media pun tidak hanya berdampak positif, akan tetapi peran media bisa menjadi negatif tergantung seperti apa kita memanfaatkannya dalam menyampaikan informasi. Salah satu hal yang dimanfaatkan dari media adalah propaganda. Dalam hal ini media yang digunakan yaitu radio. Selama perang dunia pertama, kekuatan radio dengan cepat diakui sebagai penting baik bagi manajemen opini publik di rumah dan propaganda di luar negeri. 

Kepala Kementerian Propaganda Hitler, Josef Goebbels, percaya pada kekuatan penyiaran radio sebagai alat propaganda. "Siaran nyata adalah propaganda sejati. Propaganda berarti bertarung di semua medan perang roh, menghasilkan, melipatgandakan, menghancurkan, memusnahkan, membangun, dan menghancurkan. Propaganda kita ditentukan oleh apa yang kita sebut ras, darah, dan bangsa Jerman" (Hale, 1975: 2).

Jika kita melihat komunikasi internasional secara luas maka komunikasi internasional  dipelajari dari berbagai macam perspektif seperti jurnalistik, diplomatik, propagandistik, kulturalistik, dan bisnis. Di indonesia sendiri, memanfaatkan komunikasi internasional melalui banyak perspektif. Karena negara kita masih berkembang sehingga semua perspektif itu bisa dilakukan.

Pentingnya kesadaran bagi kita bahwa semua informasi yang tersebar luas di berbagai media cetak ataupun online kita harus seleksi terlebih dahulu informasi yang kita serap agar hal negatif pun tidak dikonsumsi. Karena batasan media online pun kini tak terbendung arahnya. Maka tak jarang ketika kita membaca artikel yang cenderung melakukan propaganda terhadap negara kita saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun