Masalah Internal
Pemerintah Desa Sukar memberikan akses
Masal internal datang dari internal desa yaitu ketika pemerintah secara tidak langsung tidak memberikan akses yang jelas seperti enggan secara terang-terangan memberikan informasi terkait masalah desa. hal ini ditutupi karena enggan desanya di cap jelek. Padahal, melalui permasalahan yang ada kita dapat menentukan program apa yang tepat melalui analisis kebutuhan. Selain itu, pada saat pelaksanaan seharusnya kepala desa beserta jajaran harus bekerjasama secara maksimal dalam menyukseskan suatu program untuk desanya.Â
Masyarakat Desa Bebal
Masalah ini sering didapati pada pasca pelaksanaan program. misalnya mengenai bijak pengelolaan sampah, pada saat sesi sosialisasi masayarakat seolah paham dan akan meanplikasikan ilmu yang didapat namun kenyataannya tidak. Mereka keberatan untuk beralih pada kehidupan yang bersih. Hal ini mejadi masalah yang amat sulit karena berkaitan dengan kesadaran dan perubahan diri sendiri.
Masalah Eksternal
Dana yang terbatas
Keterbatasan dana menjadi salah satu hambatan utama dalam memajukan desa. Anggaran yang minim sering kali membatasi pembangunan infrastruktur, seperti jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan. Banyak desa hanya mengandalkan Dana Desa, yang terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak maupun jangka panjang. Selain itu, kurangnya sumber pendapatan lokal membuat desa bergantung pada bantuan pemerintah. Hal ini juga memperlambat pengembangan program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan atau pengembangan UMKM. Tanpa alokasi dana yang memadai, sulit bagi desa untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup warga, dan mencapai pembangunan berkelanjutan yang merata.
Kurangnya pengembangan dan inovasi
Kurangnya pengembangan dan inovasi sering menjadi penghambat utama dalam memajukan desa. Banyak desa masih terpaku pada cara-cara tradisional tanpa mengadopsi teknologi atau strategi baru yang lebih efisien. Minimnya akses terhadap pelatihan, informasi, dan sumber daya teknologi membuat masyarakat sulit menciptakan ide inovatif yang relevan dengan kebutuhan lokal. Selain itu, kurangnya dukungan dari pemerintah atau lembaga terkait memperburuk situasi. Akibatnya, potensi desa seperti pertanian, pariwisata, atau kerajinan lokal tidak berkembang maksimal. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam memberikan pelatihan inovasi, membangun infrastruktur, serta mendorong kreativitas untuk menjawab tantangan lokal.
Memberdayakan Bukan berasal dari niat yang tulusÂ
Salah satu masalah dalam memajukan desa adalah pendekatan pemberdayaan yang tidak dilandasi niat tulus. Terkadang, program pemberdayaan hanya dilakukan sebagai formalitas untuk memenuhi target atau mendapatkan keuntungan pribadi, tanpa benar-benar memahami kebutuhan masyarakat desa. Akibatnya, program yang dijalankan sering tidak relevan dengan kondisi lokal dan tidak memberikan dampak signifikan. Pendekatan yang tidak tulus ini juga cenderung menciptakan ketergantungan, alih-alih mendorong kemandirian. Masyarakat desa sering merasa hanya menjadi objek, bukan subjek pembangunan, sehingga kepercayaan mereka terhadap program luar menurun. Tanpa niat tulus, pemberdayaan hanya menjadi kegiatan kosong tanpa hasil nyata bagi kemajuan desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H