Kondisi Geografis Indonesia
Indonesia dikenal dengan letaknya yang strategis dan menguntungkan, namun dari hal tersebut terdapat juga ancaman yang cukup mempengaruhi keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Melihat dari letak geografis Indonesia yang berada diantara beberapa lempeng tektonik seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, Lempeng Laut Filipina, dan Lempeng Eurasia, juga berada di lintasan cincin api pasifik atau The Ring of Fire, dan terdapat adanya palung laut yang dalam menyebabkan Indonesia pada akhirnya menjadi salah satu negara yang rawan sekali terjadi bencana alam.Â
Lempeng tektonik adalah lapisan bumi yang terdiri dari potongan-potongan bebatuan besar yang mengalami proses pergerakan sehingga menyebabkan adanya pembentukan tinggi dan rendahnya suatu permukaan bumi. Lempeng tektonik yang membentuk wilayah Indonesia memiliki pergerakannya sendiri yang sangat mempengaruhi dinamika aktivitas tektonik di Indonesia. Salah satu dampak dari adanya pergerakan lempeng tektonik tersebut adalah adanya patahan (faults) atau yang lebih sering disebut dengan sesar oleh masyarakat Indonesia.Â
Sesar terjadi akibat dari adanya pergeseran (displacement) antara satu blok batuan dengan blok batuan lainnya, entah itu akibat gaya menarik, gaya menekan, atau bahkan keduanya yang menimbulkan batuan tidak dapat menahan pergerakan dari gaya tersebut. Sesar terdiri dari sesar aktif dan sesar pasif, klasifikasi tersebut dilakukan untuk menentukan sesar yang masih berpotensi untuk bergerak menjadi sesar yang lebih besar (aktif) dan sesar yang sudah tidak lagi bergerak (pasif). Kemudian berdasarkan pada arah pergerakannya, sesar terdiri dari empat jenis yaitu sesar normal (normal faults), sesar naik (reverse faults), sesar mendatar (strike-slip faults), dan sesar miring (oblique faults).
Akibat dari adanya pergerakan dari sesar ini menimbulkan adanya guncangan atau getaran di dalam bumi atau yang disebut dengan gempa bumi, gempa bumi tersebut dapat dengan kekuatan berskala rendah sampai tertinggi. Gempa bumi itu sendiri dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia seperti rusaknya atau hancurnya bangunan-bangunan, korban luka, bahkan korban jiwa.Â
Sehingga penting bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan persiapan atau siap siaga dengan terjadinya bencana gempa bumi.
Sesar atau Patahan yang Ada di Indonesia
Di Indonesia terdapat beberapa sesar aktif yang tersebar di wilayah Indonesia, diantaranya yaitu Sesar Semangko (Sumatera), Sesar Mentawai (Sumatera), Sesar Cimandiri (Subang, Jawa Barat), Sesar Lembang (Lembang, Jawa Barat), Sesar Opak (Yogyakarta), Sesar Palu Koro (Sulawesi), dan masih banyak lagi. Namun, terdapat sesar aktif baru yang melakukan pergeseran atau pergerakan di Indonesia khususnya di pulau Jawa yaitu Sesar Cugenang yang terjadi di Cianjur pada tahun 2022 dengan skala magnitudo 5,6 dan potensi sesar baru di Sumedang yang dideteksi karena adanya gempa bumi dengan skala magnitudo 4,8. Adanya gempa bumi akibat sesar yang ada di Indonesia baik itu sesar yang sudah ada ataupun sesar yang baru, mengharuskan masyarakat Indonesia mengetahui urgensi dari pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia.
Jepang adalah negara yang sangat sering terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang besar akibat dari berada di wilayah The Ring of Fire, namun Jepang menjadi negara yang paling siap ketika gempa bumi yang artinya Jepang dapat mengantisipasi dan melakukan upaya kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi. Berkaca dari Jepang dengan kondisi geografis yang hampir sama, sudah seharusnya masyarakat Indonesia melakukan yang sama dengan cara yang sederhana dan dimulai dengan cara yang lebih edukatif. Â
Membentuk Kesiapsiagaan terhadap Bencana Gempa Bumi
Dalam membentuk kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi bagi masyarakat dapat dimulai dengan tumbuhnya kesadaran tentang urgensi dari kesiapsiagaan itu sendiri dan mengenal kondisi geografis Indonesia. Untuk lebih mudah memikirkan apa saja yang perlu dipertimbangkan terdapat beberapa aspek kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang harus kita perhatikan. Dalam Febriana dkk., (2015) aspek kesiapsiagaan (Preparedness) terhadap bencana gempa bumi yang perlu kita pahami, diantaranya yaitu: