Filsafat secara intrinsik yakni suatu peristiwa yang sangat berkaitan dengan inti peradaban manusia, sebagai bagian yang melekat pada percobaan manusia dalam menghadapi pertentangan, kemenangan, kekalahan dalam hidup serta kebutuhannya. (Fafara, 2019)
Ilmu yang memiliki kedudukan sebagai jiwa yang utuh dan menempati jenjang teratas dalam menciptakan kekuatan adalah ilmu filsafat, sebab bidang studinya universal. Ilmu filsafatlah yang menbuktikan manusia akan kebutuhan manusiawi-nya yang mendasar dan tanpa filsafat di suatu masyarakat maka ilmu tidak akan mampu bertahan.Â
Dengan demikian filsafat memiliki sumber dengan segala kemungkinan serta kemajuan bagi manusia dalam mengembangkan kehidupan dunia yang tak terbatas dan tak terhingga.Â
Peradaban yakni gabungan dari semangat dan sikap serta cara yang menuntun kehidupan sosial dan perilaku masyarakat, tak bisa terpisahkan dari tradisi filosofis untuk senantiasa membantu manusia menyikapi hidup dan menuntun kebahagiaan yang pada akhirnya membawa kemajuan bagi peradabannya.Â
Sebab kebahagiaan haruslah memiliki sebagian dari bentuk perenungan berdasarkan pada pemahaman yang menghubungkan  ide-ide filosof dan kontemplatif secara unik yang tidak terdiri dari kegiatan intelektual. (Rosyidah, 2010) Dalam entelektual sejarah khusunya Polandia telah mempertahankan gambaran dalam peradaban yang mendahului perubahan, dimana dalam suatu agama memiliki kekuatan retalif, metafisika klasik serta epistemologi dibahas pada bagian dari kurikulum pendidikan yang mengandaikan suatu kontinutas.Â
Memori sejarah yang panjang dari Polandia dapat membantu filsuf melihat Eropa dari perspektif yang lebih luas secara historis dan filosofis dengan tetap menjadi pembela sejati dalam pembela peradaban bagian Barat pada arti yang sesungguhnya.
Dengan hal ini maka filsafat sebagai akar ilmu tersusun dalam suatu struktur hierarki yang meletakkan metafisika sebagai dasar yang darinya tumbuh berbagai akar  yang memiliki ragam cabang.Â
Semua akar cabang filsafat yakni dasar tumbunya beragam teori yang lazimnya dikenal dengan sebutan ilmu, dari filsafatlah bangunan segala iptek terwujud yang selanjutnya tumbuh serta berkembang di semua sistem budaya dan peradaban manusia di dunia.Â
Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya filsafat itu merupakan suatu ilmu khusus yang berdiri sendiri (secara teoritis) juga merupakan pengetahuan atau kerangka dasar bagi segala ilmu pengetahuan lainnya (secara praktis) dalam bidangnya masing-masing yang pada akhirnya mampu menuntun manusia mengembangkan budaya dan peradabannya. Sejak semula, filsafat ditandai dengan rencana umat manusia untuk menjawab persoalan seputar alam, manusia dan Tuhan.Â
Itulah sebabnya filsafat pada gilirannya mampu melahirkan sains-sains besar, seperti fisika, etika, matematika, dan metafisika yang menjadi batu bata pembentuk peradaban manusia. Jadi nyatalah bagi kita bahwa filsafat memegang peranan amat besar melalui penerapannya dalam segala bidang kehidupan manusia di mana pun dan kapan pun juga.Â
Tiada satu pun bidang kehidupan manusia di dunia ini yang lolos dari jangkauan filsafat. Dari paparan di atas dapat kita lihat hubungan antara filsafat dan realitas-realitas sosial yang membentuk peradaban manusia. (Rosyidah, 2010)