Mohon tunggu...
Repan Efendi
Repan Efendi Mohon Tunggu... -

Belajar, Berjuang, Melukis Jejak dengan Kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Belajar

27 Maret 2019   13:57 Diperbarui: 27 Maret 2019   14:20 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sangu Urip
(Macopat - Pangkur)

Jam pitu mangkat sekolah,
Kaya ngene rasane dadi murid,
Wira-wiri saben esuk,
Angudi kapinteran,
Datan mutung lamun ta durung kantuk,
Tanda tamat pamulangan,
Kanggo sanguning ngaurip.

Bait Tembang Macopat nada Pangkur diatas menggambarkan suasana batin siswa. Sejauh ini pendidikan masih menjadi beban bagi para siswa. Sekolah sebagai bentuk formal pendidikan masih menjadi sesuatu yang memberatkan siswa. Proses bersekolah menjadi pekerjaan yang membosankan siswa.

Bait tembang diatas jika diterjemah bebas sebagai berikut :
Jam 7 berangkat sekolah,
Beginilah beratnya menjadi murid,
Pulang pergi tiap hari,
Mencari ilmu,
Tidak boleh putus asa/berhenti jika belum mendapatkan,
Tanda tamat sekolah (ijazah),
Untuk bekal kehidupan.

Berdasarkan bait tembang diatas, batin siswa mengeluh karena ribetnya bersekolah. Tiap hari harus bolak-balik ke sekolah. Pagi-pagi harus berangkat ke sekolah. Siswa dituntut bertahun-tahun untuk belajar. Tidak boleh berhenti, apalagi putus asa, jika belum berhasil. Keberhasilan itu ditandai dengan ijasah yang diperoleh dalam jenjang tertentu. Demikian beratnya beban hidup menjadi seorang siswa.

Demikianlah suasana kegelisahan siswa dalam mengarungi dunia pendidikan. Jika kita mau mencermati suasana batin siswa itu, sebenarnya sangat jelas sekali bisa kita ketahui dalam keseharian mereka. Suasana itu secara sederhana penulis tanyakan kepada para pembaca, khususnya jika pembaca seorang guru. Sambil membayangkan kejadian yang sesungguhnya, mohon pertanyaan dijawab(dalam hati saja,  sambil tersenyum boleh).

1. Misalkan saat jam terakhir sesudah istirahat, Bapak/Ibu guru masuk kelas dan mengumumkan kepada siswa bahwa sesudah ini siswa berdoa dan boleh pulang karena keluarga sekolah akan takziyah ke rumah mertua seorang guru. Kira-kira siswa senang apa tidak dengan pengumuman itu?

2. Ketika jam pertama, guru piket masuk kelas dan memberikan pengumuman bahwa jam ke 1-3 kosong karena guru bidang studi tertentu tidak masuk. Kira-kira siswa senang apa tidak dengan pengumuman itu?

3. Ketika menjelang istirahat guru kelas mengumumkan bahwa setelah ini siswa pulang karena guru ada rapat di kantor dinas. Kira-kira siswa senang apa tidak dengan pengumuman itu?

4. Ketika usai upacara bendera, seluruh peserta upacara dalam sikap istirahat, Bapak kepala sekolah mengumumkan bahwa hari selasa dan rabu sekolah diliburkan karena seluruh guru mengikuti diklat di Kabupaten. Kira-kira lebih banyak mana siswa yang senang dan susah?

5. Sesudah penerimaan raport, seluruh siswa dibariskan di halaman sekolah. Bagian kesiswaan mengumumkan bahwa mulai besok siswa libur dua minggu. Kira-kira banyak mana siswa yang merasa senang dengan yang susah?

Dari lima pertanyaan diatas, jika  jawaban lebih banyak senang,  berarti sebenarnya sekolah masih menjadi beban bagi para siswa. Walaupun bukan indikasi yang pasti namun itu sudah merupakan ciri bahwa siswa itu masih lebih senang tidak sekolah daripada sekolah. Lebih senang tidak belajar dari belajar. Oleh karena itulah guru dituntut untuk melakukan berbagai upaya agar belajar tidak menjadi beban bagi para siswa.

Pertanyaannya,  bagaimana cara membuat pembelajaran bukan merupakan beban bagi para siswa? Salah satu caranya guru harus berusaha mempertahankan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa adalah semangat yang mendorong siswa untuk terus belajar dengan suasana menyenangkan. Bagaimana motivasi belajar itu bisa terus dipertahankan? Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh guru. Diantaranya penulis rumuskan dalam bait tembang Macopat nada Mijil berikut :

"Motivasi Pamulangan"

Dedalane paring motivasi,
Tujuan kang cetha,
Narik minat, piwulang nyenengke,
Persaingan sehat, dibiji,
Kang loman pepuji,
Hadiah yo perlu.

Adapun terjemah bebasnya bait Mijil diatas adalah :

Cara memberi motivasi belajar siswa,
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas
2. Menarik minat siswa untuk  belajar
3. Cara mengajar yang menyenangkan
4. Menciptakan persaingan sehat diantara siswa
5. Melakukan penilaian setiap pembelajaran
6. Memberikan pujian terhadap seluruh usaha belajar siswa
7. Memberikan penghargaan atas prestasi belajar siswa.

Itulah diantara langkah yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam rangka mempertahankan motivasi belajar siswa. Dengan mempertahankan motivasi belajar siswa, siswa akan merasa senang untuk belajar dan belajar tidak menjadi beban bagi siswa. Semakin tinggi kemampuan guru memotivasi belajar siswa, semakin tinggi pula semangat belajar siswa. Semakin tinggi semangat belajar siswa, siswa semakin senang untuk belajar. Adapun uraian masing-masing langkah diatas akan penulis uraian secara bertahap dalam sesi tulisan berikutnya. Maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat. Terima kasih atas perhatian dan koreksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun