Mohon tunggu...
Bintang Shanghasari Nurzalmi
Bintang Shanghasari Nurzalmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer

Local Reporter

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dosen Muda UM Hibahkan Mesin Grinder bagi Pengusaha Sambal Pecel di Dolopo, Kabupaten Madiun

25 November 2021   17:00 Diperbarui: 25 November 2021   17:08 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Madiun - Sambal pecel merupakan salah satu ikon khas dari Madiun. Sambal tersebut menjadi oleh-oleh yang sering diburu saat hari raya atau liburan panjang sebagai buah tangan saat kembali ke daerah asal.

Di kabupaten Madiun, Desa Dolopo, tepatnya di Dusun Sidorejo terdapat mitra kerja sama yang memproduksi sambel pecel. Bu Sanatul Churiyah atau yang lebih dikenal dengan Mbak Nik adalah pelaku usaha tersebut. Beliau baru dua tahun ini merintis usaha yang mengarah ke ekonomi produktif. 

Tahun sebelumnya, beliau membuka usaha produksi telur asin, namun terkendala penyuplai telor berkualitas yang cenderung musiman mengirim bahan baku. 

Akhirnya beliau memilih untuk memproduksi sambel pecel. Munculnya ide usaha ini berawal dari memenuhi pesanan teman sosial media, namun sekarang merambah ke pengiriman kota-kota besar, seperti Surabaya. Bahkan per tahun ini sudah mampu mengirim pesanan dari pulau Bali, Kalimantan, dan Kupang.

 Hal ini didukung pula dengan kondisi pandemi akhir-akhir ini, sehingga banyak orderan yang berdatangan dari luar daerah dan luar pulau.    

Proses pembersihan bahan baku/Dokpri
Proses pembersihan bahan baku/Dokpri

Usaha sambel pecel yang dirintis oleh Mbak Nik ini sudah memiliki reseller tetap, yaitu “Paguyuban Muslimat” (Madiun) dan “Pasar Online BSI” (Bekasi). 

Dan salah satu pelanggan tetap beliau adalah pemilik homeschooling Pena Surabaya. Sebenarnya beliau juga sudah mencoba memanfaatkan media sosial (Instagram dengan akun mbakkin_kitchen) dan belanja online untuk lebih mengembangkan usahanya, namun masih belum maksimal dan terampil memanfaatkannya. Padahal, saat ini media sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap minat beli konsumen.

 Teknologi produksi yang digunakan pengusaha tersebut masih konvensional, yaitu menggunakan alat penumbuk sehingga menghambat proses produksi, terutama untuk skala besar. Sedangkan permintaan saat ini dan kedepannya semakin meningkat

Tim pelaksana pengabdian masyarakat yang terdiri dari Dosen-dosen muda program studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Fuad Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd menjawab kebutuhan pengusaha sambal pecel di wilayah Dolopo tersebut dengan menghibahkan mesin grinder sambal pecel dan memberikan pelatihan pengoperasiannya, melalui program pengabdian kemitraan masyarakat PNBP UM 2021.

Proses penggorengan kacang/Dokpri
Proses penggorengan kacang/Dokpri

Tujuan utama program ini adalah untuk membantu salah satu pengusaha kecil sambal pecel di Dolopo dalam meningkatkan jumlah produksi. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk mengenalkan cara mengoperasikan dan merawat mesin grinder.

“Pelatihan ini sangat penting dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas sambal pecel yang akan dipasarkan. Apalagi, banyak permintaan dari konsumen terkait tekstur sambal yang diproduksi. Ada yang meminta teksturnya kasar dan ada yang pesan dalam tekstur halus,” ungkapnya.

Proses menumbuk bahan baku/Dokpri
Proses menumbuk bahan baku/Dokpri

Lebih lanjut pria asal Pandanwangi, Malang ini menjelaskan, bahwa dampak positif dari pelaksanaan pelatihan, pengusaha dapat mengoperasikan dan merawat mesin grinder sehingga usia pakainya menjadi lebih awet. “Semoga ke depannya kami dapat mengadakan program yang serupa agar pengusaha kecil dapat bersaing, terutam di masa pandemi dan setelahnya,” tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun