Mohon tunggu...
Damadika Kevin Reynara
Damadika Kevin Reynara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Aloha! Saya Kevin, mahasiswa apa adanya yang tertarik pada dunia jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

AI dan Jurnalis, Sebuah Tantangan?

23 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 23 Oktober 2023   07:07 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Getty Images)

AI dapat digunakan sebagai pendekatan baru dalam penulisan produk jurnalistik (Marconi, 2020, h. 36).  Hal ini seiring dengan perkembangan ekosistem media sosial yang makin masif. Ekosistem di mana teks, foto, dan video memberikan perspektif baru dari saksi mata di lapangan.

Ternyata sudah ada perusahaan yang menyediakan AI untuk memantau media sosial. Perusahaan tersebut adalah NewsWhip. Melansir dari laman resmi NewsWhip, perusahaan ini sudah berdiri sejak 2011.

NewsWhip menyediakan platform dan alat analitik yang digunakan oleh berbagai pihak, termasuk jurnalis. NewsWhip dapat melacak data dari lebih 100.000 sumber di internet. Mereka melacak berbagai situs berita dan media sosial secara real-time (Sawers, 2015).

Media di luar negeri sudah banyak yang memanfaatkan NewsWhip dalam penulisan beritanya. Media seperti Forbes, The Guardian, The Sunday Times, The Business Insider, hingga RollingStone sudah memanfaatkan NewsWhip. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa NewsWhip memang sudah terpercaya.

Jenis penulisan jurnalisme yang mengumpulkan data dari berbagai sumber ini disebut sebagai curative journalism (Widodo, 2020, h. 56). Data-data dari AI (NewsWhip misalnya) bisa diolah menjadi suatu produk jurnalistik. Beritagar, sekarang Lokadata, adalah salah satu situs berita curative journalism di Indonesia.

Mari kita ambil studi kasus dari salah satu berita yang diterbitkan Axios. Axios merupakan perusahaan media yang berasal dari Amerika. Anda dapat mengakses tautan beritanya di sini.

Axios menyajikan sebuah data grafik tingkat pembaca berita perang Rusia-Ukraina di Amerika Serikat. Dapat dilihat bahwa pembaca berita Rusia-Ukraina di Amerika Serikat mengalami penurunan. Data-data tersebut tentunya diambil dari berbagai sumber lalu diolah menjadi satu berita.

Data grafik yang disajikan oleh Axios tersebut didapatkan dari NewsWhip. NewsWhip mengonfirmasinya melalui laman resmi mereka. 

Sejauh ini kita mengetahui betapa memudahkannya AI bagi jurnalis. Khususnya bagi para jurnalis di Indonesia. Jurnalis di Indonesia harus mulai bisa belajar tentang penggunaan teknologi AI ini.

Tetapi, perlu diingat juga bahwa AI ini hanya sebagai alat bantu. Seorang jurnalis tidak boleh sepenuhnya membebankan pekerjaannya pada AI. Hal ini karena AI bukan manusia yang memiliki perasaan.

Campur tangan jurnalis manusia sangat penting untuk menginterpretasikan hasil olahan data AI (Marconi, 2020, h. 40). Jurnalis harus mampu membuat benang merah dari kumpulan data tersebut. Pada akhirnya jurnalis manusialah yang menentukan data-data berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun