Di sana tumbuh semak fitnah, rerumput serapah dan pepohon amarah.
Bila pagi di sana ada kicauan menyayat hati.
Burung - burung menyanyikan lagu duka
sekalipun tak ada kematian.
Â
Bila siang belantara menjadi garang.
Kata - kata panas menyulut amarah
membakar setiap amanah.
Habis semua kebaikan.
Berkobar benci, benci.
Di mana - mana hanya benci.
Saat senja, bambu - bambu saling memukul,
menghancurkan satu sama lain.
Tak ada yang melerai.
Pohon - pohon lain berhamburan,
lari menyelamatkan diri.
Bersembunyi di balik sumpah.
Bila malam di sana berubah kelam.
Serigala melonglong sepanjang malam.
Memanggil durjana menjemputnya.
Menjemput seisi rimba.
Lalu roh - roh kebencian bergentayangan
Melayang - melayang di atas awan
Mencari tubuh - tubuh berotak kosong,
Merasuki hati, merasuki jiwa
Hingga di mana - mana hanya benci.
Atambua, 5 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H