"Saya sudah tidak bisa menghitung seberapa sering saya berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. Yang saya ingat, pada kunjungan-kunjungan awal dulu, saya selalu menerima permintaan agar pemerintah membangun bendungan di provinsi ini. Dan itu betul, karena kunci kemakmuran NTT ini adalah air. Begitu ada air, semua bisa ditanam.
Begitulah. Tidak tanggung-tanggung, tujuh bendungan kita bangun di berbagai lokasi di NTT, tiga di antaranya telah selesai.
Hari ini, saya datang untuk meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka. Ini bendungan ketiga setelah Bendungan Raknamo di Kupang selesai tahun 2018 dan Bendungan Rotiklot di Belu rampung tahun 2019. Empat bendungan lain sedang dalam proses pembangunan.
Bendungan Napun Gete yang dibangun sejak akhir 2016 memiliki kapasitas tampung hingga 11,22 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 99,78 hektare. Bendungan ini akan menjadi sumber pengairan irigasi untuk sekitar 300 hektare sawah di sekitarnya. Selain itu, Bendungan Napun Gete dapat menjadi sumber air baku dan berpotensi menghasilkan listrik.
Saya berharap bendungan-bendungan yang dibangun di NTT ini dapat memacu produktivitas sektor pertanian dan peternakan NTT, sekaligus mengangkat NTT dari ketertinggalan."
Lalu apakah cinta Joko Widodo diterima oleh masyarakat NTT? Bagi masyarakat NTT, Joko Widodo adalah pangeran tampan yang berkharisma, berhati lembut dan bersahaja. Ia adalah idola dan menjadi kecintaan masyarakat NTT.Â
Cinta mereka untuk Joko Widodo sungguh mendalam dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Hal ini bisa kita lihat dalam euforia sambutan masyarakat Sumba Tengah dan Sikka kemarin pada saat beliau meresmikan lumbung pangan di Desa Makata Keri dan Bendungan Napun Gete.
Selain itu ungkapan cinta kepada Joko Widodo juga pernah disampaikan oleh Wakil Gubernur NTT, Yosef Nai Soi menjelang peresmian Bendungan Rotiklot.Â
Saat itu Wakil Gubernur berkata: "Pak Presiden harus tahu bahwa masyarakat di NTT ini sangat mencintai bapak presiden. Hal ini karena bapak presiden sudah lebih dahulu mencintai masyarakat NTT."
Tujuh bendungan raksasa menjadi bukti cinta Joko Widodo. Kini saatnya masyarakat NTT harus membuktikan cintanya. Semoga kita tidak seperti Nawangwulan yang akhirnya pulang ke kayangan karena merasa ditipu oleh Jaka Tarub dan melupakan cintanya.Â
Semoga kita juga tidak mempertontonkan kebiasaan malas, mental instan, gengsi, mental korup dan berbagai tindakan buruk lainnya yang menodai cinta Joko Widodo.Â