Mohon tunggu...
REDEMPTUS UKAT
REDEMPTUS UKAT Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan Literasi

Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam kasih (1kor. 16:14)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Joko Widodo dan Tujuh Bendungan Raksasa

24 Februari 2021   11:16 Diperbarui: 26 Februari 2021   08:00 2170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun waduk dan bendungan untuk mendukung food estate di Kabupaten Sumba Tengah. (Foto: Kementerian PUPR via kompas.com)

Ketika masih kecil saya sangat suka membaca buku-buku cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang saya sukai adalah kisah Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari yang berasal dari Jawa Tengah. 

Cerita itu sangat mengesankan saya, bagaimana Jaka Tarub seorang pemuda desa berhasil mempersunting seorang bidadari dari kayangan. 

Sebagai seorang anak kecil waktu itu saya sempat berandai-andai suatu saat saya bisa menikah dengan seorang bidadari seperti dalam cerita itu. Namun tentunya dengan cara yang benar tidak seperti cara yang dilakukan oleh Jaka Tarub terhadap Nawangwulan, Sang Bidadari.

Hari ini saya disuguhkan dengan kisah yang berbeda masih dari Jawa tengah yakni Joko Widodo dan Tujuh Bendungan Raksasa. Lagi-lagi sangat mengesankan saya, bagaimana seorang pemuda desa yang berasal dari Solo berupaya membangun tujuh bendungan raksasa di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kali ini bukan legenda. Tapi sebuah kisah nyata. Dengan kesaktian yang dimilikinya ia membangun bendungan-bendungan itu di daerah yang dulu dianggap sebagai daerah yang tandus dan gersang.

Saat ini ia telah berhasil membangun tiga bendungan raksasa yakni Bendungan Raknamo di Kupang, Bendungan Rotiklot di Belu dan yang teranyar Bendungan Napun Gete di Sikka. 

Empat bendungan lainnya masih dalam proses pengerjaan. Tujuan pembangunannya sederhana yakni supaya rakyat NTT bisa bergerak maju dan tidak terkungkung dalam persoalan yang sama dari tahun ke tahun berkaitan dengan ketersediaan sumber air. Dengan adanya bendungan-bendungan itu ia yakin produktivitas masyarakat akan bertambah. 

Panen yang biasanya hanya sekali setahun bisa bertambah dua kali setahun dan bahkan tiga kali dalam setahun. Ia juga berharap bendungan-bendungan itu dapat memacu produktivitas dalam sektor pertanian dan peternakan, sekaligus mengangkat NTT dari ketertinggalan.

Saya sempat bertanya-tanya sendiri apa sih kesaktiannya? Lalu setelah membaca banyak sumber saya menemukan bahwa kesaktian yang dimiliki oleh Joko Widodo adalah rasa cinta kepada masyarakat NTT. 

Dalam suatu kesempatan Joko Widodo berkata: "Saya sangat mencintai rakyat NTT. Itulah sebabnya saya datang berkali-kali. Saya tidak tahu kenapa saya bisa mencintai rakyat NTT".

Atas dasar cintanya itu ia rela bolak-balik Jakarta-NTT entah sudah berapa kali hanya untuk menjawab kebutuhan masyarakat NTT dan memastikan semua program yang ia berikan berjalan sesuai harapannya. Kemarin dalam instagramnya beliau menulis:

"Saya sudah tidak bisa menghitung seberapa sering saya berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. Yang saya ingat, pada kunjungan-kunjungan awal dulu, saya selalu menerima permintaan agar pemerintah membangun bendungan di provinsi ini. Dan itu betul, karena kunci kemakmuran NTT ini adalah air. Begitu ada air, semua bisa ditanam.

Begitulah. Tidak tanggung-tanggung, tujuh bendungan kita bangun di berbagai lokasi di NTT, tiga di antaranya telah selesai.

Hari ini, saya datang untuk meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka. Ini bendungan ketiga setelah Bendungan Raknamo di Kupang selesai tahun 2018 dan Bendungan Rotiklot di Belu rampung tahun 2019. Empat bendungan lain sedang dalam proses pembangunan.

Bendungan Napun Gete yang dibangun sejak akhir 2016 memiliki kapasitas tampung hingga 11,22 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 99,78 hektare. Bendungan ini akan menjadi sumber pengairan irigasi untuk sekitar 300 hektare sawah di sekitarnya. Selain itu, Bendungan Napun Gete dapat menjadi sumber air baku dan berpotensi menghasilkan listrik.

Saya berharap bendungan-bendungan yang dibangun di NTT ini dapat memacu produktivitas sektor pertanian dan peternakan NTT, sekaligus mengangkat NTT dari ketertinggalan."

Lalu apakah cinta Joko Widodo diterima oleh masyarakat NTT? Bagi masyarakat NTT, Joko Widodo adalah pangeran tampan yang berkharisma, berhati lembut dan bersahaja. Ia adalah idola dan menjadi kecintaan masyarakat NTT. 

Cinta mereka untuk Joko Widodo sungguh mendalam dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Hal ini bisa kita lihat dalam euforia sambutan masyarakat Sumba Tengah dan Sikka kemarin pada saat beliau meresmikan lumbung pangan di Desa Makata Keri dan Bendungan Napun Gete.

Selain itu ungkapan cinta kepada Joko Widodo juga pernah disampaikan oleh Wakil Gubernur NTT, Yosef Nai Soi menjelang peresmian Bendungan Rotiklot. 

Saat itu Wakil Gubernur berkata: "Pak Presiden harus tahu bahwa masyarakat di NTT ini sangat mencintai bapak presiden. Hal ini karena bapak presiden sudah lebih dahulu mencintai masyarakat NTT."

Tujuh bendungan raksasa menjadi bukti cinta Joko Widodo. Kini saatnya masyarakat NTT harus membuktikan cintanya. Semoga kita tidak seperti Nawangwulan yang akhirnya pulang ke kayangan karena merasa ditipu oleh Jaka Tarub dan melupakan cintanya. 

Semoga kita juga tidak mempertontonkan kebiasaan malas, mental instan, gengsi, mental korup dan berbagai tindakan buruk lainnya yang menodai cinta Joko Widodo. 

Namun kita jadikan ini sebagai momentum untuk bangkit bekerja membangun NTT secara kreatif dan inovatif demi kemajuan propinsi ini dan masa depan anak cucu kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun