Layanan ojek online mengalami penurunan jumlah penumpang karena isu kesehatan akibat pandemi COVID-19. Perkembangan teknologi informasi khususnya dalam integrasi aplikasi moda transportasi berbasis online turut menambah alternatif pilihan bagi masyarakat. Di Indonesia terdapat dua pemain besar dalam jasa transportasi berbasis aplikasi daring yaitu Gojek dan Grab [1]. Berbagai kemudahan dan fasilitas yang menarik yang dapat membentuk kepuasan dan loyalitas pelanggan turut disajikan oleh penyedia jasa moda transportasi berbasis aplikasi online. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi, moda transportasi, angkutan umum online menjadi tren [2].
Perkembangan transportasi juga mencakup pada cara pemesanan dan pembayaran transaksi atas jasa transportasi. Dahulu, pengguna jasa transportasi memesan via telepon dan kemudian membayar jasa dengan uang tunai. Saat ini masyarakat yang berada di Kota Semarang, baik penduduk maupun pendatang, dihadapkan pada transportasi umum tipe kedua yang baru, yaitu transportasi umum tidak dalam trayek yang berbasis aplikasi dalam smartphone, atau yang biasa disebut taksi online [3].
Pada tahun 2010 perusahaan provider transportasi online seperti Gojek hadir memberikan solusi serta kemudahan kepada masyarakat untuk mencapai tujuan dengan menggunakan moda transportasi kendaraan roda dua melalui aplikasi berbasis android[4].
Perubahan metode penggunaan transportasi ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan moda transportasi konvensional yang sudah ada. Hanya sedikit mengalami perubahan pada system dan mekanisme pemesanan dan pembayaran yang harus di lakukan oleh penggunaan jasa moda transportasi berbasis aplikasi ini. Pada awal kehadiran moda transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek ataupun Grab, banyak mengalami penolakan dari pelaku usaha moda transportasi konvensional yang selama ini sudah merasa nyaman.
Namun mereka tidak pernah bisa memberikan peningkatan layanan malah cenderung pengguna transportasi di paksa menerima layanan apa adanya dan tidak ada perubahan layanan kepada pengguna jasa transportasi. Pada awal hadir moda transportasi berbasis aplikasi mengalami penolakan di setiap daerah. khususnya di kota besar, mereka yang menolak ini adalah kelompok yang merasa terancam kepentingannya.
Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mengungkapkan hasil survei yang menunjukkan transportasi online lebih menjadi pilihan daripada transportasi publik yang disediakan oleh pemerintah. Alasannya, transportasi online dinilai lebih praktis, aman dan nyaman.
Namun dalam perjalanan banyak kendala yang dialami moda transportasi ini. Driver menggunakan kendaraan milik pribadi dalam menjalankan jasa transportasi online. Driver online merupakan orang yang bekerja secara free time dalam bermitra dengan penyedia jasa aplikasi online artinya seorang driver online bebas memilih waktu kapan bekerja yang tak terbatas waktu. Sehingga, driver sering lalai dalam perawatan kendaraan yang dapat menyebabkan pelayanan kepada konsumen menurun.Â
Penyebab selanjutnya adalah awareness atau kesadaran yang rendah akan perawatan rutin, hal tersebut menjadikan permasalahan saat driver menjalankan tugasnya. Perawatan atau servis berkala merupakan kegiatan merawat, menyetel, memperbaiki, mengencangkan, mengganti part-part pada kendaraan yang mengalami penurunan kinerja yang dilakukan dalam interval waktu tertentu secara berkala. Tujuan melakukan perawatan berkala yaitu untuk mengembalikan performa mesin agar mendekati kondisi spesifikasi semula
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada tanggal 2 september 2023 di Semarang. Pelatihan pertama terkait Pelatihan Dasar Pengetahuan Perawatan kendaraan (Basic Knowledge of service). Pada pelatihan ini dihadiri oleh 20 driver online yang tergabung dalam perkumpulan driver online di kota semarang. Berikut merupakan daftar driver online yang menghadiri pelatihan.
Pada sesi ini narasumber menyampaikan pentingnya melakukan perawatan kendaraan guna mempertahankan performa kendaraan. Transportasi merupakan kebutuhan masyarakat . Hadirnya ojek online memberikan angin segar dan perubahan cara pandang akan ojek konvensional.Â