Namaku Reckaz Suanggani Rahmansyah dan sering disebut Reckaz . Nama ku memang aneh dan banyak yang bingung memanggil  namaku karena sedikit susah untuk disebutkan  dan banyak yang menanyakan asli dari mana atau terdapat keturunan asing dari keluarga dan aku selalu tertawa saat ditanyakan hal itu karena aku asli dari jawa dan tidak ada keturunan orang asing .Â
Umurku sekarang hampir menginjak 17 tahun dan sekarang aku duduk di bangku kelas 12 siswa SMAN di Padalarang . Ini adalah cerita sejarah ku yang paling ku ingat dan yang paling tidak terlupakan dalam hidupku .Â
Apakah kalian pernah berfikir bahwa masa kecil adalah masa yang paling indah dan masa yang paling bahagia ? Sebagian dari kalian pasti berfikir seperti itu kan ,tetapi menurutku masa kecil adalah masa yang paling indah dan paling bahagia karena aku bisa melakukan banyak hal di bandingkan dengan sekarang yang sudah banyak kegiatan di sekolah dan tugas yang menumpuk  , jadi sesuatu yang ku lakukan menjadi terbatas oleh waktu di bandingkan dengan masa kecil ku dulu .Â
Aku rindu masa kecilku dulu yang telah lama ku tinggalkan . Masa kecil yang penuh dengan kenangan , kabahagiaan , dan kapahitan meskipun kepahitan ku dulu mudah dilupakan tak seperti kepahitan ku sekarang ini yang sulit untuk di lupakan .Â
Kebahagian ku yang paling berarti bagi ku adalah tidak adanya beban di hidup ku dan tidak pernah memikirkan sesuatu yang malah akan membuat ku menjadi stress karena yang aku pikirkan hanyalah bermain makan bermain makan dan itu terus yang terdapat dalam pikiran ku waktu kecil .
Nah , dulu aku terkenal dengan anak yang pendiam di sekolah tetapi di luar rumah sebaliknya . Aku sedikit nakal dan bandel karena sering pergi bermain tanpa meminta izin terlebih dahulu ke ibuku atau ayahku dan kedua orang tua ku sering menasehati ku agar tidak bermain jauh dari rumah karena banyaknya berita tentang penculikan anak di sekitar lingkungan ku dulu . Sejak itu pun aku selalu bermain tidak jauh dari rumah ku karena takut terhadap penculikan anak tersebut .Â
Suatu hari aku bermain bersama temanku yang sering ku sebut Opan dia adalah teman masa kecilku dan saat itu kami berdua sedang terdiam dan memikirkan untuk bermain apa hari ini dan Opan temanku pun mengatakan "ga bagaimana kalo kita berenang saja di kubang " . Aku pun menjawab "benar juga pasti seru ".Â
Akhirnya aku pun berenang di sebuah danau buatan atau apalah aku pun tak tau apa itu tetapi orang sekitar sering menyebutnya Kubang . Selepas lelahnya berenang aku pun terdiam bersama temanku dan aku teringat bahwa aku belum meminta izin kepada ibuku untuk berenang dan aku pun diam cukup lama untuk mengeringkan bajuku karena takut dimarahi oleh ibu ku .Â
Sesudah cukup kering aku pun pulang ke rumah dengan muka cemas karena takut ketahuan karena berenang tanpa meminta izin . Setibanya di rumah ibu ku pun bertanya kepadaku "kok bajumu basah habis main air  ya kamu " aku menjawab dengan gemetar " iya ma habisnya Opan mengajak ku berenang karena bingung untuk bermain apa " ibuku pun tak memarahi ku dan malah menyuruhku untuk mandi dan makan setelahnya .Â
Aku pun bingung dengan sikap ibu karena tak memarahi ku sama sekali . Keesokan harinya tubuhku terasa gatal aku pikir gatalnya akan hilang dengan sendirinya tetapi lama kelamaan gatal nya malah semakin bertambah banyak di tubuhku aku pun memutuskan untuk mandi dan menggosokan sabun ke area yang gatal dan aku pikir setelah mandi gatalnya akan hilang tetapi tidak berpengaruh apapun .Â
Akhirnya aku pun memberitahukan kepada ibu ku dan ibuku mengoleskan minyak kepada tubuhku yang gatal dan rasa gatalnya hilang sementara dan aku memaksakan untuk tidur . Keesokan harinya timbul kah bintik merah di beberapa bagian tubuhku , ibuku pun bertanya " ga kenapa terus menggaruk garuk kaki dan lengan mu sepertinya ini bukan gatal biasa " .Â
Ibuku pun mengoleskan minyak itu lagi ke tubuhku dan dihari itu pun aku tidak masuk sekolah . Seiring berjalannya waktu gatal di tubuhku malah semakin parah dan akhirnya ibuku memutuskan untuk membawa ku ke dokter karena khawatir dan dokter yang memeriksa ku saat itu berkata kepada ibuku " sepertinya anak ibu terkena alergi yang disebabkan oleh makanan atau ia melakukan sesuatu yang menyebabkan terjadinya alergi di tubuhnya " . Lalu ibuku pun menceritakan kronologi terjadinya kejadian itu . Setelah itu dokter pun memberiku obat dan salep untuk menghilangkan gatalnya .Â
Hari terus berlalu dan gatal ku tidak hilang meskipun aku rajin mengoleskan salep dan meminum obat tersebut sesuai dosisnya . Entah kenapa gatal ini tidak hilang dan di saat itu lah aku merasa sangat bersalah karena berenang di kubang tersebut dan saat itu pun ibuku membawa ku ke rumah sakit yang berbeda dan dokter pun menyarankan untuk menyuntik ku agar gatalnya hilang tetapi aku menjerit ketakutan karena takut di suntik dan ibuku menenangkan ku agar tidak usah takut di suntik jika ingin sembuh, aku pun mendengarkan ucapan ibuku .Â
Setelah disuntik , beberapa hari kemudian gatal gatal di tubuhku pun satu persatu mulai hilang dan akhirnya aku pun sembuh dari alergi itu . Setelah kejadian itu ibuku pun menasehati ku untuk tidak lagi berenang di danau tersebut meskipun aku memiliki sedikit rasa ingin berenang bersama temanku sesudah sembuh , tetapi aku ingat akan kejadianku di hari sebelumnya dan aku pun takut meskipun diajak oleh temanku untuk berenang aku menolaknya karena takut terjadinya kembali kejadian itu sehingga aku tidak pernah lagi berenang di danau tersebut .Â
Mengingat kejadian ini aku pun merindukan masa kecilku yang manis meskipun banyak kepahitan tetapi aku cepat melupakannya dan sekarang aku sudah remaja dan menuju dewasa  dan semakin banyak pula masalah hidupku kedepannya yang lebih berat lagi cobaannya .Â
oleh karena itu lah aku merindukan masa kecil ku dan serasa ingin kembali meskipun itu mustahil terjadi dan aku hanya bisa mengingatnya tanpa bisa melakukannya kembali . Dari kejadian di atas aku bisa belajar kembali bahwa hidup akan terus berputar dan tidak akan pernah berhenti sampai ber akhirnya kehidupan ini dan jangan sia siakan masa kecil kalian karena masa kecil bagi ku menentukan kehidupan diri mu selanjutnya .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H