Mohon tunggu...
Reckaz Suanggani Rahmansyah
Reckaz Suanggani Rahmansyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Hidup dengan Santuy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seumur Jagung

4 Oktober 2019   07:23 Diperbarui: 4 Oktober 2019   07:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ibuku pun mengoleskan minyak itu lagi ke tubuhku dan dihari itu pun aku tidak masuk sekolah . Seiring berjalannya waktu gatal di tubuhku malah semakin parah dan akhirnya ibuku memutuskan untuk membawa ku ke dokter karena khawatir dan dokter yang memeriksa ku saat itu berkata kepada ibuku " sepertinya anak ibu terkena alergi yang disebabkan oleh makanan atau ia melakukan sesuatu yang menyebabkan terjadinya alergi di tubuhnya " . Lalu ibuku pun menceritakan kronologi terjadinya kejadian itu . Setelah itu dokter pun memberiku obat dan salep untuk menghilangkan gatalnya . 

Hari terus berlalu dan gatal ku tidak hilang meskipun aku rajin mengoleskan salep dan meminum obat tersebut sesuai dosisnya . Entah kenapa gatal ini tidak hilang dan di saat itu lah aku merasa sangat bersalah karena berenang di kubang tersebut dan saat itu pun ibuku membawa ku ke rumah sakit yang berbeda dan dokter pun menyarankan untuk menyuntik ku agar gatalnya hilang tetapi aku menjerit ketakutan karena takut di suntik dan ibuku menenangkan ku agar tidak usah takut di suntik jika ingin sembuh, aku pun mendengarkan ucapan ibuku . 

Setelah disuntik , beberapa hari kemudian gatal gatal di tubuhku pun satu persatu mulai hilang dan akhirnya aku pun sembuh dari alergi itu . Setelah kejadian itu ibuku pun menasehati ku untuk tidak lagi berenang di danau tersebut meskipun aku memiliki sedikit rasa ingin berenang bersama temanku sesudah sembuh , tetapi aku ingat akan kejadianku di hari sebelumnya dan aku pun takut meskipun diajak oleh temanku untuk berenang aku menolaknya karena takut terjadinya kembali kejadian itu sehingga aku tidak pernah lagi berenang di danau tersebut . 

Mengingat kejadian ini aku pun merindukan masa kecilku yang manis meskipun banyak kepahitan tetapi aku cepat melupakannya dan sekarang aku sudah remaja dan menuju dewasa  dan semakin banyak pula masalah hidupku kedepannya yang lebih berat lagi cobaannya . 

oleh karena itu lah aku merindukan masa kecil ku dan serasa ingin kembali meskipun itu mustahil terjadi dan aku hanya bisa mengingatnya tanpa bisa melakukannya kembali . Dari kejadian di atas aku bisa belajar kembali bahwa hidup akan terus berputar dan tidak akan pernah berhenti sampai ber akhirnya kehidupan ini dan jangan sia siakan masa kecil kalian karena masa kecil bagi ku menentukan kehidupan diri mu selanjutnya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun