Mohon tunggu...
Recia KurniaRachman
Recia KurniaRachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Sosiologi UNJ

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Pemikiran Tokoh Sosiologi Klasik: Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber

10 September 2022   15:24 Diperbarui: 10 September 2022   15:25 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
search : sosiallogi.com

2. Solidaritas sosial - The Devision of Labour in Society (1893)

Menurut durkheim spesisalisasi pembagian kerja berpengaruh pada struktur sosial. hal ini berakibat pada perubahan bentuk solidaritas sosial yaitu dari solidaritas mekanik menjadi solidaritas organik. Solidaritas sosial merupakan hubungan antar individu dan atau kelompok berdasarkan perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.

Menurut durkheim perkembangan masyarakat ditentukan oleh solidaritas sosialnya. Perbedaan antara solidaritas mekanik dan solidaritas organik yaitu :

  • Solidaritas mekanik : masyarakat sederhana/ pedesaan, pembagian kerja rendah, kolektifitas tinggit, hukum represif dominan, individualisme rendah, relatif saling ketergantungan rendah, bersifat primitf.
  • Solidaritas organik : masyarakat modern/ kota, pembagian kerja tinggi, koletifitas rendah, hukum restitutif dominan, individualisme tinggi, saling ketergantungan tinggi, bersifat industrial.

3. Bunuh diri -- Suicide (1897)

Bunuh diri merupakan salah satu contoh fakta sosial dalam masyarakat. Bunuh diri disebabkan oleh dua hal yaitu renggangnya solidaritas sosial atau eratnya solidaritas sosial. Angka bunuh diri berbeda-beda menurut tingkat integrasi dan regulasi sosialnya. Adapun tipe bunuh diri menurut durkheim :

  • Egoistik

Bunuh diri terjadi karena tingkat integrasi rendah, cenderung terjadi pada individu yang introvert (tertutup), ikatan sosialnya lemah.

  • Anomik

Bunuh diri terjadi karena tingkat integrasi rendah, regulasi (cita-cita, tujuan hidup) yang melekat dalam diri individu rendah akibat perubahan sosial yang dialaminya, sehingga membuat individu mengalami kebimbangan pada dirinya dan merasa hidupnya tidak rearah lagi.  Contoh jatuh miskin

  • Altruistik

Bunuh diri terjadi karena tingkat integrasi tinggi, ikatan sosial kuat, adanya kepercayaan terhadap sesuatu termasuk kepercayaan apabila ia mengorbankan dirinya merupakan sebuah kehormatan. Contoh Hara Kiri masyarakat jepang.

  • Fatalistik

Bunuh diri terjadi karena tingkat integrasi tinggi, regulasi (cita-cita, tujuan hidup) yang melekat diindividu meningkat, karena semakin meningkat individu mengalami 'tekanan sosial' yang besar, apabila individu tidak sanggup mewujudkan regulasinya akhirnya ia pasrah terhadap situasi yang ada, untuk menghilangkan rasa tekanan sosialnya individu melakukan dengan cara bunuh diri.  Contoh himpitan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun