Autisme Â
 Autisme adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan gangguan atau kekurangan dalam interaksi sosial dan komunikasi, serta terbatasnya ketertarikan pada berbagai aktivitas dan minat, dan seringkali ditandai dengan tingkah laku yang berulang. Mereka yang memiliki autisme seringkali memiliki tingkah laku dan respon yang berlebihan, dan sebagian besar dari mereka memiliki emosi yang tidak terkendali.
  Penyebab Autisme :
- Faktor hereditas dan biologis
- Bayi lahir prematur
- Bayi lahir dari kelahiran usia tua
- Konsumsi obat ketika hamil
- Kekurangan atau kelebihan asam folat
 Â
   Pembelajaran Anak Autisme di Sekolah :
- Membuat jadwal belajar (di sekolah/rumah) yang tetap dan tidak sering diubah-ubah
- Rasio guru dan murid yang rendah (Satu orang dewasa memegang tidak lebih dari dua anak dengan gangguan autisme)
- Memperbanyak komunikasi dengan anak yang memiliki gangguan autisme
- Memberikan latihan untuk memvisualisasikan ide atau pikiran mereka
- Memotivasi anak yang memiliki gangguan autisme dengan tidak menggunakan ejekan
Retardasi Mental
  Menurut American Association on Mental Retardation (AAMR) retardasi mental adalah gangguan yang ditandai dengan fungsi intelektual umum dibawah normal, disertai adanya keterbatasan pada 2 fungsi adaptif atau lebih, yaitu komunikasi, keterampilan sosial, keterampilan akademik, menggunakan waktu luang, menolong diri sendiri, mengarahkan diri, bekerja, kesehatan, dan keamanan, keterbatasan ini muncul sebelum anak berusia 18 tahun.
  Penyebab Retardasi Mental :
- Faktor genetik akibat kelainan kromosom
- Faktor prenatal, perawatan sebelum kelahiran yang buruk dapat meningkatkan risiko bayi terkena retardasi mental, seperti konsumsi alkohol pada saat kehamilan
- Faktor perinatal, gangguan pada saat proses kelahiran, seperti kelainan bentuk jalan lahir dan juga kecelakaan pada saat kelahiran
- Faktor pascanatal akibat infeksi (meningitis, ensefalitis, dan meningoensafilitis), keracunan pada otak, serta faktor sosio-budaya
  Gejala Retardasi Mental :
- Adanya gangguan kognitif
- Lingkar kepala diatas atau dibawah normal
- Keterlambatan dalam memahami dan mengungkapkan bahasa
- Terlambatnya motoris halus dan kasar
- Gagal melewati tahap perkembangan utama
- Gerak tubuh tidak normal
  Klasifikasi Retardasi Mental :
- Mild Retardation (retardasi mental ringan), memiliki IQ di antara 50 sampai 69, pada tingkat ini anak termasuk educable atau dapat dididik
- Moderate Retardation (retardasi mental sedang), memiliki IQ di antara 35 sampai 49, pada tingkat ini anak termasuk trainable atau dapat dilatih
- Severe Retardation (retardasi mental berat), memiliki IQ di antara 20 sampai 34, pada tingkat ini anak memiliki defisit neurologis
- Profound Retardation (retardasi mental sangat berat), memiliki IQ dibawah 20, pada tingkat ini anak mampu berkomunikasi nonverbal yang elementer
  Pembelajaran Anak Retardasi Mental di Kelas :
- Guru mengetahui kemampuan, karakteristik, dan hambatan belajar yang dimiliki siswa
- Mengenal pribadi, sumber, dan desain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa
- Tidak khusus merumuskan tujuan dan strategi pembelajaran
- Adanya interaksi antara siswa dengan retardasi mental dengan guru, teman, dan lingkungan
- Menerapkan praktek dan materi pembelajaran tertentu dalam kehidupan
- Guru bertanya dan mendekati siswa saat mengalami kesulitan, memberi penjelasan ulang, memotivasi dan memberi waktu kepada siswa dengan retardasi mental