Mohon tunggu...
Rebecca Pandu
Rebecca Pandu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dinamika Perkembangan Jurnalisme Multimedia di Indonesia: Antara Tantangan dan Inovasi

19 Desember 2023   06:52 Diperbarui: 19 Desember 2023   07:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Dunia jurnalisme di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan yang dapat dilihat secara signifikan seiring dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan transformasi media. Era digital saat ini telah membukakan pintu jalan bagi perkembangan jurnalisme multimedia yang beragam, seperti menciptakan sebuah lanskap media yang dinamis dan berbeda dari zaman sebelumnya. Berikut adalah kisah perjalanan serta perubahan yang telah terjadi dalam jurnalisme multimedia di Indonesia.

Mengalami Transisi dari Media Konvensional Menuju Media Digital

Awal dari perjalanan jurnalisme multimedia di Indonesia adalah dengan mengalami adanya transisi atau perpindahan dari media konvensional menjadi media digital. Media cetak dan televisi tentu saja masih memegang peranan yang penting, namun munculnya platform online, portal berita, serta situs berita rupanya berhasil mengubah kebiasaan orang dalam hal mengakses dan mendapatkan informasi. Surat kabar ternama seperti Kompas, Tempo, dan Jawa Pos bahkan telah berinovasi dengan turut serta menyediakan platform online mereka serta menghadirkan konten yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja.

Adanya Keberagaman Platform Media

Perkembangan jurnalisme multimedia di Indonesia telah melahirkan berbagai platform media yang kemudian dapat menyediakan konten dalam berbagai format. Dimulai dari teks, foto, video, hingga konten audio, seperti podcast, semuanya telah menjadi bagian dan berperan bagi ekosistem jurnalisme multimedia. Keberagaman platform media dan format konten yang beragam ini kemudian menawarkan adanya peluang bagi masyarakat untuk bisa mendapatkan informasi melalui berbagai platform dan format, yang dapat disesuaikan dengan preferensi serta gaya hidup mereka masing-masing.

Peran dan Kontribusi Media Sosial

Perkembangan jurnalisme multimedia di Indonesia tidak luput dari adanya peran media sosial yang tentu tidak dapat diabaikan begitu saja. Berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube turut menawarkan berita dan telah menjadi sumber utama berita bagi banyak orang. Warganet, atau masyarakat dalam kehidupan online, juga memiliki peran penting sebagai sumber informasi alternatif. Warganet dapat lebih menyoroti isu-isu yang mungkin terabaikan atau terlewatkan oleh media mainstream dengan lebih giat menyampaikan suaranya di media sosial.

Munculnya Jurnalisme Warga dan Keikutsertaan Partisipasi Publik

Kemunculan fenomena jurnalisme warga berkembang pesat di Indonesia. Jurnalisme warga secara singkatnya merupakan kegiatan jurnalisme yang dilakukan oleh masyarakat awam tanpa perlu mendapatkan pelatihan khusus mengenai jurnalisme, atau bukan pelaku jurnalis profesional (Putri, 2022). Jurnalisme yang tadinya hanya dapat dilakukan oleh profesional, kini juga dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat. Jurnalisme masyarakat ini menimbulkan adanya partisipasi dari masyarakat dalam dunia jurnalisme. Masyarakat berpartisipasi dengan berbagai cara, dimulai dari turut serta melakukan kegiatan jurnalisme seperti mengumpulkan informasi dan menulis berita, hingga menyebarkan berita dan informasi melalui platform online mereka sendiri. Dalam beberapa kasus lainnya, jurnalisme warga juga telah membantu dalam mempercepat penyebaran berita yang relevan. Selain itu jurnalisme warga juga memungkinkan untuk dapat menemukan celah dari beberapa informasi yang belum diverifikasi dengan baik.

Menghadapi Tantangan Etika Jurnalisme dan Keberlangsungan Bisnis Media

Tidak dipungkiri jika perkembangan jurnalisme multimedia di Indonesia tidak hanya membawa banyak keuntungan, namun juga tantangan besar. Salah satu tantangan terbesarnya adalah tantangan yang berkaitan dengan etika. Hal ini berkaitan dengan maraknya penyebaran informasi yang tidak diverifikasi dengan baik atau beredarnya berita palsu dengan cepat menyebar secara luas. Karenanya hal tersebut tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi para jurnalis untuk dapat memutus rantai penyebaran berita palsu dan memunculkan berita yang dapat memverifikasi isu yang beredar di tengah masyarakat. Tidak hanya mengenai etika saja, namun tantangan jurnalisme juga terkait dengan keberlangsungan bisnis medianya. Model bisnis media yang saat ini telah berubah menjadi digital memerlukan adanya perhatian khusus. Hal ini disebabkan dari adanya tekanan finansial dalam mengelola platform online mereka. Dimana diketahui jika pengelolaan platform online tidaklah mudah dan tentu saja memerlukan dana yang tidak sedikit. Karena tentu saja hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan media untuk tetap dapat mempertahankan keberlangsungan bisnis media onlinenya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun