Cuma masalahnya, Gan, sepertiga itu dengan santainya bisa memuai jadi setengah. Tahu-tahu berubah lagi jadi tiga perempat dan...ups, leher pun terjerat!
Pakar keuangan anti-mainstream di Barat sono bilang, utang itu ibarat pedang bermata dua. Ketika ia dimanfaatkan dalam konteks yang umum berlaku dan tanpa terobosan berarti, maka timbunan bebanlah yang kemungkinan ditemui. Sebaliknya, berdayakan utang dalam kerangka pemahaman yang lebih canggih, maka sejatinya ia adalah pengungkit --- leverage, yang akan membawa seseorang dari level average menjadi above average. Bahasa sederhananya, kalau pandai meniti buih, utang bisa membuat orang jadi tajir melintir, setidaknya lebih sejahtera.Â
Well, saya mesti mencerna yang terakhir ini pelan-pelan. Maklum, dari jaman sekolah dulu gak jauh-jauh dari telmi --- telat mikir.
Tapi gini deh...
Kalau mau blak-blakan, jujur saya paling ngeri dengan kalimat ini:Â "Pake duitmu dulu, ya. Besok aku ganti!"
Haduhh, biyung!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H