"Gajian masih lama. Udah santai aja, nih ada diskon 50%!"
"Eh, udah gajian dong? Yuk top-up sekarang mumpung lagi ada promo!"
"Ciyee... muka berseri-seri tanggal segini. Cepetan beli paket data, yuk!"
"Duh senengnya yang baru dapet transferan! Ayo deh mau ke mana Babang anterin."
"Claim cashback lo sampai seharga Rp 100 ribu. Kapan lagi mau borong?"
***
Entah mengapa setiap kali membaca notifikasi seperti di atas, yang dikirimkan oleh sejumlah penyedia aplikasi yang ada di telepon pintar saya, ada jengah menyelinap dalam dada saya.
Bisa jadi saya keliru. Hmm... tapi apa pantas sih mengulik-ulik isi dompet orang  sekalipun dalam rangka persuasi? Apa sopan sih menebak-nebak orang lagi bokek atau malah sedang kebanjiran duit? Mending cuma sesekali pesan-pesan seperti di atas muncul. Lha ini, nyaris saban bulan ada saja pesan model begini. Apalagi di tanggal-tanggal seperti sekarang.
Yah, mungkin saya ketinggalan jaman. Barangkali inilah sisi ndeso saya, terseok-seok mengikuti gaya komunikasi informal kekinian. Atau jangan jangan, saya masuk kategori gampang baper. Duh!
Padahal saya termasuk angkatan generasi muda, lho! Hehee... Tapi ndilalah, sering saya dengar keluhan terkait notifikasi di atas dari generasi sepuh atau setidaknya para senior. Paling tidak seperti itulah gambaran pakde, bude, paklik, bulik dan beberapa tetangga saya.