Selain itu, hasil penelitiannya banyak yang mencapai tahap prototipe dengan hak paten serta bisa diindustrisikan menghasilkan beragam produk inovasi, dan dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional.
Para dosen dan mahasiswanya berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat guna meningkatkan kualitas SDM, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat daerah. Maka, SDM (dosen, mahasiswa, dan tenaga non-akademik) nya harus unggul. Didukung oleh prasarana, sarana, dan dana yang berkualitas tinggi serta mencukupi. Dan, governance Perguruan Tinggi pun harus berbasis riset berkelas dunia (World-Class Research University).
Pola kemitraan penta helix (Universitas, Industri, Pemerintah, Masyarakat, dan Media Masa) harus terus diperkuat dan dikembangkan. Supaya Universitas tidak terjebak sebagai Menara Gading.
Segenap agenda Pendidikan dan Riset di atas akan berhasil, bila didukung oleh kinerja sektor kesehatan yang mampu mengatasi problem stunting growth dan gizi buruk yang melanda anak-anak kita. Selain itu, terbangunnya infratstruktur digital yang dapat menghubungkan seluruh wilayah Nusantara sebagai fondasi pembangunan Pendidikan dan Riset di era Industri 4.0 ini.
Sistem dan kebijakan politik-ekonomi pun harus kondusif bagi tumbuh-kembangnya sektor Pendidikan dan Riset. Kita optimis bahwa kiprah Kemendikbud-Riset dan BRIN yang baru saja lahir, akan mampu mempercepat implementasi agenda di atas. Sehingga, Indonesia akan lulus dari middle-income trap pada 2035, dan menjadi bangsa maju, adil-makmur, dan berdaulat pada 2045.
Artikel sudah terbit pada kompas.id 20 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H