Mohon tunggu...
RD Putri
RD Putri Mohon Tunggu... Lainnya - A learner.

I think therefore I write.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keadilan Sosial bagi Seluruh Masyarakat Good Looking: Hak Istimewa yang Didapat dengan Standarisasi

29 Juni 2020   20:26 Diperbarui: 7 Januari 2021   10:03 2572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keadilan. (sumber:freepik.com)

Banyak yang mengatakan bahwa 70% masalah hidup orang tampan atau cantik berkurang karena beauty privilege yang mereka dapatkan. Dengan banyaknya pembelaan-pembelaan yang muncul di masyarakat ketika penerima beauty privilege tersebut melakukan sebuah tindakan yang kurang pantas seperti, "Untung dia cakep, ya." Namun berbeda ketika yang melakukan adalah seseorang yang dianggap tidak memenuhi standarisasi kecantikan mereka akan mengatakan "Udah jelek, perangainya juga minus."

Berkaca pada kasus Jefri Nichol dalam cuitannya di Twitter yang mengkritik orang-orang yang mengeluhkan double standard of beauty sebagai orang jelek sesungguhnya dan membanding-bandingkan keduanya adalah munafik. Semua orang tau bahwa Jefri Nichol merupakan seorang model dan aktor tampan. 

Bahkan ketika dia terjerat kasus narkoba banyak media memasang headline berita mereka dengan embel-embel ketampanannya "Aktor Ganteng/ Aktor Tampan/ Aktor Muda Pujaan Wanita Terjerat Kasus Narkoba." 

Banyak dukungan yang datang kepadanya dari warganet, berbeda dengan Ibnu Rahim, aktor yang berperan di sinetron Madun, ketika tersangkut kasus narkoba para warganet lebih banyak mencemooh dan mengejeknya, entah karena perilakunya maupun karena paras yang dimilikinya.

Double standard of beauty juga dirasakan oleh Kekeyi, seorang youtuber, yang kerap kali menjadi korban perundungan karena standar kecantikan yang ada di masyarakat. 

Dengan konten-konten yang dibuat oleh Kekeyi di kanal Youtube milikinya warganet datang untuk mengejek dan menyangkutkannya dengan fisik Kekeyi. 

Sedangkan yang Kekeyi lakukan sama halnya dengan youtuber lainnya yang membuat konten mukbang, tutorial make up, dan membuat video musik. Namun seolah-olah yang dilakukan oleh Kekeyi adalah tindakan yang tidak pantas dipuji yang membuatnya pantas menerima cibiran dari warganet.

Standar kecantikan yang ada terus berubah sepanjang waktu, media, industri kecantikan dengan iklan-iklannya memberikan pengaruh besar bagaimana kecantikan itu dibentuk di masyarakat. Di Indonesia, standar kecantikan itu sendiri dipengaruhi oleh industri kecantikan yang banyak memasarkan produk pemutih. Ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia banyak yang menginginkan untuk memiliki kulit putih.

Diantara masyarakat di Indonesia, kulit putih lebih diinginkan dibanding dengan kulit hitam. Banyaknya model Caucasian yang merepresentasikan sebuah produk kecantikan di Indonesia menjadikan masyarakat Indonesia menerapkan standar kecantikan bahwa cantik itu putih. 

Tentunya model Caucasian tidak mewakili pasar tempat mereka menjual produk karena secara genetik mereka tidak sama dengan masyarakat Indonesia. Dan secara tidak sengaja hal-hal ini memberikan konotasi negatif kepada warna kulit yang lebih gelap bahwa kulit putih lebih superior dibanding kulit hitam.

Dapat dilihat dari kasus Jefri Nichol dengan Ibnu Rahim. Walaupun keduanya merupakan aktor yang berasal dari Indonesia tetapi Jefri Nichol memiliki paras blasteran, kulih putih, hidung mancung dan tulang pipi tegas, sedangkan Ibnu Rahim memilki ciri fisik orang Indonesia bagian Timur yang memilki warna kulit lebih gelap dan wajah bulat. 

Dengan banyakanya ejekan mengenai fisik yang diterima oleh Ibnu Rahim perihal penangkapannya dibandingkan dengan kalimat-kalimat semangat seperti yang warganet berikan kepada Jefri Nichol menandakan bahwa masyarakat Indonesia memberikan beauty privilege kepada Jefri Nichol.

Selain itu, tinggi dan berat badan menjadi standar kecantikan lainnya. Kalimat yang sering didengar ketika lagi ngobrol sama teman, "Ih lo gendutan deh", "Lo lebih cantik deh sekarang kurus" atau "Lo pendek banget, sih" membuktikan body negativity yang ada di sekitar kita. Mayoritas masyarkat lebih menyukai seseorang dengan tubuh yang kurus dan tinggi, seperti model-model dan bintang iklan.

Dengan bentuk tubuh yang kurang tinggi dan agak berisi, fisik Kekeyi menjadi bahan ejekan dan celaan warganet di media sosial. Hampir semua kontennya di Youtube menerima perundungan, salah satunya konten tutorial make up. Warganet seakan-akan menyatakan bahwa dengan tubuh seperti Kekeyi tidak cantik dan tidak mendapatkan hak istimewa untuk tidak dikritik maupun dirundung.

Jadi, dapat dikatakan bahwa hidup seseorang yang dianggap telah memenuhi standar kecantikan akan mendapatkan hak istimewa atau beauty privilege karena sesungguhnya manusia menilai apa yang mereka lihat. 

Tapi yang perlu diingat bahwa beauty is in the eye of beholder karena kecantikan tidak dapat dinilai secara objektif karena apa yang orang anggap cantik atau kagumi belum tentu menarik bagi orang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun