Dalam rangka menyelesaikan masalah ekonomi AS, Biden berencana untuk menaikkan penerimaan pajak sampai $4 triliun dengan berbagai pajak baru dan menaikkan tarif tertinggi pajak penghasilan. Rencananya, penerimaan ini akan digunakan untuk memperkuat Affordable Care Act, pengampunan student loans, pembelian produk domestik oleh pemerintah, dan membangun infrastruktur untuk menangani perubahan iklim (D'souza dalam investopedia.com, 2020).
Perubahan iklim menjadi poin yang sangat membedakan Biden dengan Trump. Jika Presiden Trump adalah seorang climate change skeptic, maka Biden sadar akan urgensi masalah ini. Dalam rangka mengatasinya, Beliau merencanakan belanja publik sebesar $2 triliun untuk membangun clean energy economy selama 4 tahun. Selain itu, AS akan kembali kepada Persetujuan Paris jika Beliau terpilih.
Intinya, program ekonomi Biden berlandaskan pada satu hal. Huge public spending to tackle climate change would promote a greener recovery and create jobs.
Terakhir, perbedaan mencolok juga nampak di bidang sosial dan imigrasi. Sebagai politisi, Biden adalah seorang konsensualis yang menjunjung tinggi keberagaman. Sifat ini dibuktikan dengan janji Beliau untuk mengangkat perempuan menjadi calon wakil presiden. Terlebih lagi, Beliau juga berkomitmen untuk mencabut berbagai restriksi imigrasi yang ditanam Trump.
Sehingga, kemenangan Joe Biden akan mengubah arah konstelasi kebijakan AS in quite a big way. Sikap pemerintah AS terhadap perdagangan internasional dan imigrasi akan lebih terbuka. Selain itu, pemerintah akan lebih intervensionis dalam kebijakan ekonomi domestik. Terakhir, administrasi Biden akan memperbarui komitmen AS terhadap aliansi dan kesepakatan internasionalnya.
Dari sudut pandang Indonesia, kemenangan Biden akan lebih menguntungkan. Selain menguntungkan, kemungkinan outcome ini lebih besar menurut para pengamat. Akan tetapi, arus politik saat ini sukar ditebak arahnya. Apalagi kemenangan Trump pada 2016 lalu juga melawan ekspektasi banyak orang.
Kita tidak tahu ke mana kapal besar ini akan berlabuh. Mari berharap bahwa pemilih AS akan lebih rasional kali ini.
REFERENSI
Artikel. Diakses pada 25 Juli 2020 (21.00).
mercurynews.com. Diakses pada 26 Juli 2020 (10.35).
deadline.com. Diakses pada 26 Juli 2020 (11.40).