Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dentang Akhir Sebuah Romantika Keluarga, Bahkan Sebuah Era

24 Januari 2020   19:51 Diperbarui: 24 Januari 2020   19:55 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simfoni ketiga emosi ini membuat 1 jam 30 menit terasa singkat. Tahu-tahu, kita sudah sampai pada akhir cerita. Bisik-bisik tetangga pun terjadi di antara penonton. Semua membahas pilihan si Doel. Ada yang senang, ada yang netral, bahkan ada yang cenderung menentang. Penulis sendiri netral dan menyokong #timmandra. Hehehe.

Akan tetapi, ada satu hal yang pasti. Setelah 27 tahun menunggu, Doel akhirnya membuat memutuskan tegas. Cinta segitiga yang selama ini membuat orang gemas sekaligus penasaran berakhir sudah. Ambyar sampai selamanya. Nukleus dari kisah Si Doel pun berakhir. Niscaya, musnahnya inti tersebut menjadi dentang akhir kisah Si Doel sebagai romantika keluarga.

Ketika credits muncul dan lampu sinema menyala, penulis langsung tersentak. Inikah akhir dari sebuah era? Masa di mana kisah Si Doel grips popular imagination with its simple complexity. Bahkan sampai membuat nama asli para pemainnya sirna. Kita lebih mengenal nama "Atun" dibanding "Suty Karno", "Munaroh" dibanding "Maryati Tohir", "Hans" dibanding "Adam Jagwani", dan nama-nama lainnya.

Mungkin, ketika Aman Datuk Madjoindo mengarang novel Si Doel Anak Betawi pada tahun 1932, Beliau tidak membayangkan bahwa novelnya akan mengilhami sebuah tayangan legendaris. Apalagi sebuah tayangan yang terus bergulir dan relevan sampai hampir 9 dekade kemudian. Pasti Beliau tersenyum dari atas sana, mengetahui bahwa karya sastranya masih memberikan inspirasi bagi banyak orang.

Jadi, kalau belum menonton Akhir Kisah Cinta Si Doel, buru dah nonton sono. Jadilah saksi dari berdentangnya akhir sebuah romantika keluarga, bahkan sebuah era. 

Ingat, #nospoiler!

SUMBER

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Si_Doel_Anak_Djakarta. Diakses pada 23 Januari 2020. 

Disclaimer: Tulisan ini sudah terbit di laman Qureta penulis.

Link: https://www.qureta.com/next/post/dentang-akhir-sebuah-romantika-keluarga-bahkan-sebuah-era

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun