Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengamalan Pancasila dalam Hidupku

20 Agustus 2018   22:29 Diperbarui: 28 Agustus 2018   22:48 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi penulis.

Sumber: Screenshot penulis pada www.change.org.
Sumber: Screenshot penulis pada www.change.org.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa petisi adalah sebuah permohonan resmi kepada pemerintah. Surat ini berisi tanda tangan banyak orang yang meminta tindakan dari pemerintah atas sesuatu yang terjadi di masyarakat. Petisi adalah salah satu instrumen penting dalam berdemokrasi. Mengapa? Ketika kita sebagai anggota masyarakat ikut memberikan tanda tangan kepada suatu petisi, maka kita ikut menyampaikan aspirasi secara kolektif. Penyampaian aspirasi inilah yang menjadi bahan bakar bagi jalannya demokrasi. 

Sehingga, ketika penulis ikut menandatangani suatu petisi, maka penulis sudah menerapkan Sila Keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (democracy).

5. Memberikan sumbangan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sumber: Screenshot penulis pada aplikasi Kitabisa.
Sumber: Screenshot penulis pada aplikasi Kitabisa.
Sumber: Screenshot penulis pada aplikasi Kitabisa.
Sumber: Screenshot penulis pada aplikasi Kitabisa.
"Until the great mass of the people shall be filled with the sense of responsibility for each others welfare, social justice can never be attained," tegas Helen Keller. Sila Kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (social justice) tidak dapat dipenuhi melalui paksaan yang dilakukan oleh negara. Keadilan sosial akan terwujud jika kita sebagai manusia Indonesia berinisiatif untuk membantu sesama kita yang membutuhkan. Mentalitas inisiatif individu (individual initiative) inilah yang harus dibangun di antara manusia Indonesia, dan pembangunan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. 

Maka dari itu, penulis menyisihkan sebagian uang yang penulis miliki untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta adik-adik kita yang membutuhkan media pembelajaran flashdisk edukasi. Sehingga, penulis mulai membangun inisiatif tersebut di dalam diri penulis, untuk mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Itulah hal-hal yang penulis lakukan sebagai pengamalan/aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan penulis. Tindakan-tindakan di atas memang cukup sederhana. Namun, tindakan tersebut mencerminkan kecintaan dan penghargaan penulis terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka Bangsa Indonesia. Mengapa Pancasila harus dicintai dan dihargai oleh setiap manusia Indonesia?

Jika Pancasila hilang, maka identitas kita sebagai sebuah bangsa juga ikut menghilang. Jika Pancasila semakin kuat berakar dalam kehidupan manusia Indonesia, maka identitas kita sebagai sebuah bangsa juga semakin kuat. Kekuatan identitas inilah yang kita perlukan untuk menjadi bangsa yang maju dan bermartabat.

Maka dari itu, mari kita ciptakan peng-amal-an Pancasila dalam hidup kita sebagai manusia Indonesia!


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun