Kamis, 12 Juli 2024. Â Jakarta masih di 05.45 pagi. Â Kaki sudah tak sabar mencoba berlari. Pertamakalinya ingin melangkah cukup jauh di kota tua itu.
Karena belum pernah hapal Jakarta, akhirnya berlari sambil sesekali melihat peta di layar hape.
Ternyata pagi hari cukup menyenangkan. Â Walau aktivitas di jalanan sudah ramai. Â Langit sepertinya masih cukup bersih.
Melewati pinggir jalan yang masih sepi. Â Terowongan bawah jalan raya. Sedikit putar balik. Â Google maps kali ini benar-benar memberikan alternatif jalan yang baik.
Menaiki tangga sebagai jalan pintas, muncul di pinggir jalan raya lagi. Â Berpapasan beberapa kali dengan pesepeda balap yang melaju. Â Ternyata berdasarkan informasi, besok harinya ada acara lomba sepedaan yang rutenya memutari Jl. Sudirman.
Berlari di Jakarta ternyata lebih dari sekedar menyenangkan. Â Pepohonan yang rindang. Â Jalur khusus pejalan kaki yang nyaman. Â Sangat membantu mood dalam berlari.
Kalian yang tinggal di Jakarta beruntung memperoleh kemewahan sisi jalan yang bersahabat dengan pejalan kaki dan pelari. Â Harusnya hal-hal bagus seperti ini yang patut dicontoh oleh kota-kota lain di negeri ini.
Setengah jam berlari, tak terasa sampai di destinasi. Itu artinya sudah menempuh jarak sekitar 3.5 kilometer. Â Jarak yang tak begitu terasa.
Gelora Bung Karno sudah cukup ramai juga di 06.16 pagi itu. Â Lagi-lagi, kalian yang di Jakarta beruntung punya trek lari yang ok.
Bagi yang mempertanyakan kenapa harus berlari di GBK. Itu karena aspalnya padat dan bagus, udaranya bersih karena banyak pepohonan di sekeliling stadion.
Dan yang terpenting. Semangat orang-orang yang berlari mengelelilingi stadion itu cukup menular. Â Satu putaran lingkar stadion itu kurang lebih 1 kilometer. Â Tak terasa dilampaui dengan berlari. Kalian harus mencobanya sesekali.
Setelah menempuh jarak total 5 kilometer. Memutuskan istirahat dan membeli minuman di minimarket di dalam lingkungan stadion.
Orang-orang yang rajin semakin banyak berdatangan. Akupun tergoda untuk meneruskan berlari, sampai akhirnya memutuskan berhenti di kilometer 7.
Selanjutnya memilih berjalan kaki menuju penginapan. Â Jalan kaki pun tak kalah menyenangkan.
Berjalan kaki relatif aman, menyeberang beberapa kali melewati jembatan penyeberangan, dan banyak objek foto yang menarik.
Hanya satu mungkin kekurangan di saat jalan pulang. Jalan sudah cukup ramai, dan sangat menantang bagiku yang tak berani menyeberang di jalan raya yang cukup padat. Â Motor dan mobil yang melintas seakan tak peduli dengan pejalan kaki.
Rasanya perlu waktu belasan menit sampai akhirnya berhasil menyeberang dengan deg-degan.
Tak terasa akhirnya sampai di mulut gang, beberapa meter dari penginapan. Â Mampir sejenak di penjual nasi kuning. Sarapan sebentar. Lauk ikan tongkol, bihun dan tahu semur yang mengenyangkan.
Waktu sudah menunjukkan 08.20 WIB. Â Tak terasa tiga jam kira-kira, total berlari, berjalan dan ngaso sejauh kurang lebih 10 km. Â Menyenangkan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI