Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Masalah Data yang Sering Dianggap Murah

26 Juni 2024   22:18 Diperbarui: 26 Juni 2024   22:18 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: cnbcindonesia.com

Patologi birokrasi inilah yang sepertinya susah sekali dicari penawarnya.  Proyek kegiatan dengan biaya besar, seolah-olah hanya sebagai bahan bancakan pihak tertentu.  Akibatnya salah satu tujuan utama dalam pengelolaan dan keamanan data menjadi jauh panggang dari api.

Struktur anggaran kegiatan jika benar-benar digunakan sesuai tujuan utamanya sebenarnya akan menyelesaikan masalah, tapi apa yang bisa diharapkan, jika contoh nyata korupsi terkait kegiatan di Kominfo tidak menjadi pelajaran?

3. Abai Keamanan

Saya memang tidak tahu persis dengan sistem keamanan server.  Akan tetapi logikanya, data terpusat yang berisikan data-data penting seharusnya lah mendapatkan sistem keamanan ekstra.  Adalah sangat miris saat mengetahui sistem keamanan yang dimiliki oleh kementerian yang bertanggungjawab akan data nasional itu bisa dengan mudah kemasukan malware.

Entah apakah ini terkait dengan poin 1 & 2 di atas.  Berdasarkan pengamatan selama ini, pemerintah memang cenderung abai akan sistem keamanan data.  Nyaris tidak ada tindakan preventif untuk membentengi data dan sistem.  Niat baik untuk meningkatkan sistem pelayanan publik dengan adopsi semua hal yang berawalan e-, tidak dibarengi dengan penyediaan sistem keamanan yang baik.

Sistem keamanan yang baik tentu saja memerlukan biaya yang tak murah.  Tapi sekali lagi apa yang diharapkan, jika anggaran yang seharusnya untuk melindungi data penting, ternyata seringkali dipergunakan untuk hal-hal yang tak penting?

4. Data Yang Dianggap Murah

Hal ini sebenarnya yang menjadi akar masalah utama dari ringkihnya sistem datadi negeri ini.  Data seringkali dianggap hal yang murah dan cenderung dianggap hal yang biasa.  Bukannya hal yang spesial.

Karena dianggap hal yang tak begitu penting, maka otomatis tak perlu dijaga dengan keamanan maksimal.  Padahal sudah beberapa kali kejadian peretasan data.  Salahsatunya yang menghebohkan adalah kasus peretasan Bjorka.

Rupanya hal tersebut dianggap angin lalu, karena tak membuat repot banyak pihak.  Baru saat sistem keimigrasian bermasalah beberapa waktu lalu, semuanya terungkap dengan sendirinya.

Saya sendiri sekarang menjadi apatis dengan data pribadi yang tersimpan secara elektronik.  Soalnya tak bakal tahu apakah benar-benar aman, atau mungkin suatu saat akan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tak berkepentingan.  Ini berkaca pada masih seringnya masuk pesan-pesan yang kadang isinya adalah penipuan.  Membingungkan bagaimana orang lain yang tak dikenal mengetahui nomor kontak yang saya miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun