Hari minggu memang ruas jalan menuju arah gubernuran dipenuhi oleh para pedagang. Â Kebanyakan berjualan makanan. Â Para pembeli juga mulai berdatangan. Â Sebagian ada juga yang sekalian berolahraga, paling tidak sambil jalan kaki menikmati pagi minggu.
Kecepatan dan detak jantung masih stabil, pace masih di kisaran 7 dan HR (heart rate) masih di bawah 150, cuaca juga mendukung karena cerah dan tidak panas sama sekali.
Etape 3: 2-3 km
Selepas pusat keramaian dan jajanan lari masih nyaman. Â Apalagi memasuki turunan sampai di belokan yang mengarah ke timur lagi. Â Nah selepas belokan itulah, setengah perjalanan di bagian ini mulai menanjak lagi. Â Napas mulai agak tidak terkontrol.
Walau arena gubernuran sudah hijau oleh pepohonan, tapi rupanya jalan yang agak menanjak lumayan memecah konsentrasi. Â Pelan-pelan kecepatan menurun, HR agak naik. Â Ohiya, saya menggunakan smartwatch yang bisa memonitor detak jantung dan kecepatan sata berlari. Â Rupanya hal tersebut sangat penting agar tahu kondisi tubuh kita. Â Tak baik memaksakan diri saat ritme tubuh sudah tak karuan.
Lama tak berlari cukup jauh, cukup bikin ngos-ngosan juga rupanya. Â Jadi tak ada jalan lain supaya tetap bisa lari selain menjaga kestabilan kecepatan.. Biar saja lambat asal selamat.
Kecepatan menurun sampai pace 9,sementara HR pelan-pelan menanjak melampaui angka 150. Â Untunglah napas masih aman. Â Sementara telapak kaki mulai terasa pegal, tapi semangat untuk mencapai jarak 5 kilometer masih terjaga.
Etape3: 3-4 km
Dari titik awal 3 kilometer, tinggal satu kilometer lagi menuju area kantor gubernuran. Â Elevasi masih terus menanjak sedikit demi sedikit. Â Melewati bunderan lagi, sampai akhirnya memasuki area Taman Hutan Hujan Tropis Kalsel. Â Itu artinya sebentar lagi masuk ke arena bunderan besar yang mengelilingi Kantor Gubernur Kalimantan Selatan.